SUARA NEGERI | SELAYAR — Pemadaman listrik yang terus terjadi hampir setiap hari di Kabupaten Kepulauan Selayar telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Dalam sepekan terakhir, aliran listrik seringkali terputus dan pemadaman yang berlangsung berjam-jam, bahkan hingga malam hari.
Kondisi ini memicu pertanyaan besar tentang kesiapan PLN dalam melayani kebutuhan energi masyarakat Selayar. Merespons hal tersebut, kami menyampaikan surat terbuka kepada PLN sebagai bentuk keprihatinan dan upaya mencari kejelasan langsung kepada pihak yang bertanggung jawab atas kebutuhan listrik masyarakat Selayar.
Langkah ini ditempuh karena upaya redaksi untuk menghubungi dan meminta keterangan langsung dari PLN Selayar sebelumnya tidak mendapatkan respons yang memadai.
Komunikasi melalui berbagai saluran yang tersedia tidak membuahkan jawaban resmi, sehingga publik hingga saat ini masih belum memperoleh penjelasan yang layak atas gangguan kelistrikan yang terus berlangsung.
Sehubungan dengan itu, kami menyampaikan beberapa pertanyaan penting yang perlu dijawab secara terbuka oleh PLN:
1. Berapa jumlah pelanggan listrik PLN di wilayah Kepulauan Selayar saat ini?
Jumlah ini penting diketahui sebagai dasar untuk menilai kemampuan pasokan daya terhadap kebutuhan pelanggan.
2. Apakah mesin pembangkit yang tersedia saat ini masih mampu melayani seluruh beban listrik pelanggan?
Jika tidak, berapa besar defisit daya yang dihadapi PLN?
3. Berapa total beban kelistrikan yang harus dipenuhi oleh PLN di Selayar?
Kami berharap PLN dapat menjelaskan dengan angka pasti kapasitas daya yang tersedia dan kebutuhan aktual pelanggan.
4. Kapan terjadi beban puncak dan kapan beban rendah?
Informasi mengenai jam-jam kritis ini sangat penting bagi masyarakat, agar dapat mengatur aktivitas mereka dengan lebih baik.
5. Berapa estimasi biaya operasional PLN Selayar dalam setahun?
Apakah faktor biaya menjadi kendala utama dalam menjamin kontinuitas pasokan listrik?
6. Langkah dan upaya apa yang telah dan akan diambil PLN untuk memenuhi beban listrik di Selayar?
Termasuk di dalamnya apakah ada rencana penambahan mesin pembangkit, distribusi genset, atau langkah darurat lainnya?
7. Apa sebenarnya penyebab utama krisis listrik saat ini?
Kami mempertanyakan mengapa tidak ada langkah antisipasi sebelumnya, seperti menyiapkan mesin cadangan atau infrastruktur darurat lainnya.
8. Bagaimana standar operasional prosedur (SOP) PLN dalam melayani pelanggan dalam kondisi pasokan terbatas?
Apakah SOP tersebut sudah dijalankan maksimal di wilayah Selayar?
Pekerja media menilai bahwa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya menjadi hak publik, tetapi juga bentuk tanggung jawab PLN sebagai penyedia layanan vital negara. Transparansi adalah kunci untuk meredam keresahan dan membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap lembaga publik.
Kami mengundang pihak PLN, baik di level ULP Selayar maupun manajemen wilayah Sulselrabar, untuk memberikan penjelasan terbuka dan menyeluruh demi kepentingan bersama.
Harapan kami, komunikasi yang lebih baik antara PLN dan masyarakat bisa segera terbangun kembali, dan krisis kelistrikan di Kepulauan Selayar bisa segera diatasi secara konkret.
(Persatuan Wartawan Dan Media NKRI)