SUARA NEGERI | SELAYAR — Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar mendapat kritikan tajam dari Pengamat Lingkungan sekaligus Direktur Fajar Sulawesi Group, Fadly Syarif.
Pasalnya, meski hampir satu bulan terakhir Warga Kabupaten Kepulauan Selayar merasa resah akibat pemadaman listrik, namun Ia tak melihat respon dan aksi dari para wakil rakyat.
"Katanya Wakil Rakyat, namun ketika warga Selayar menjerit karena listrik padam terus DPRD sepertinya diam saja. Sungguh ini aneh bin ajaib," kata dia, dalam surel yang dikirim ke redaksi SuaraNegeri.com pada Minggu (3/8).
Oleh sebab itu, Ia menantang anggota DPRD Selayar untuk segera memanggil jajaran PT. PLN (Persero) Ranting Selayar, bersama PLTD Tangkala.
Menurutnya, Lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) sudah selayaknya segera memanggil jajaran PT. PLN (Persero) dan meminta klarifikasi terkait insiden pemadaman listrik yang sudah berlangsung selama hampir kurang lebih sebulan.
Fadly Syarif juga mendesak wakil rakyat untuk menghadirkan, mendudukkan, dan menggelar rapat dengar pendapat bersama jajaran PT. PLN, dan PLTD Tangkala, untuk kemudian mendengarkan penjelasan mengenai penyebab, kronologis kerusakan mesin serta alasan pemadaman listrik yang telah kurang lebih sebulan terakhir membuat resah masyarakat, terutama pelaku home industri maupun pelaku UMKM lain yang usahanya bergantung pada ketersediaan energi listrik.
Lebih jauh, anggota DPRD diminta untuk menuntut pihak PT. PLN agar mempertanggung jawabkan dan mengganti rugi seluruh bentuk kerugian serta kerusakan perabot rumah tangga elektronik yang disebabkan oleh proses pemadaman.
Fadly secara tegas mengingatkan anggota DPRD untuk bisa memasang taji dan nyali sebagai pengejawantahan keterwakilan aspirasi rakyat.
"Jika tidak berani, sebaiknya anggota DPRD diminta mundur," pungkasnya.
"Kasihan rakyat membayar pajak untuk menggaji Anda, sementara Anda duduk manis menjadi penonton," imbuhnya. (R/01)
