SUARA NEGERI | JAKARTA — Ada cerita seru dibalik kisah film horor Malam 3 Yasinan.
Hal itu diungkapkan aktris Shaloom Razade. Ia menyebut berbagai tantangan yang dihadapi saat membintangi film horor Malam 3 Yasinan.
Salah satu tantangan terberat adalah proses make up karena ia harus memerankan dua karakter sekaligus, yakni sebagai Sara dan Samira.
"Sungguh, yang paling menantang itu saat urusan make up," kata dia, dalam konferensi pers di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (21/12) sore.
Menurutnya, untuk urusan make up saja ia butuh waktu kurang lebih dua setengah jam. Sementara untuk membersihkannya perlu tiga puluh menitan.
Bahkan, kata Shaloom, ada satu hari di mana harus make up setan tiga kali, karena dari setan harus ke Sara, Sara ke setan, setan ke Samira, Samira ke setan lagi.
Dihadapan ratusan wartawan, Shaloom juga berkisah tantangan yang di hadapi dalam mendalami dua karakter yang berbeda dalam satu film.
Meski demikian, ia merasa suasana kerja di lokasi syuting sangat profesional.
"Meski kita satu kelurga, tetapi di lokasi syuting sangat profesional. Aku di lokasi syuting menganggap beliau (Wulan Guritno) sebagai co-star aku, biar enggak ada rasa beban yang lebih," ungkap Shaloom.
Ia menyebut profesionalisme sang ibu juga sangat terasa selama proses produksi. Bahkan, mereka tidak melakukan latihan khusus di rumah.
Namun beruntungnya, kita di kasih tiga acting coach, jadi lebih ke olah tubuh bareng dan diskusi skenario bareng sesama cast dan sutradara.
Sinopsis Malam 3 Yasinan
Film ini sebagian besar fokus pada keluarga Djoyodirejo, keluarga kaya dan terhormat pemilik sebuah pabrik gula. Keluarg aini hanya memiliki dua anak, Ari (diperankan oleh Baim Wong) dan Lili.
Ari yang memiliki dua istri, Lana dan Layla. Layla yang diperankan oleh Wulan Guritno memiliki anak bernama Sena. Sedangkan Lana memiliki anak kembar perempuan, Sara dan Samira yang sama-sama diperankan oleh Shalom Razade.
Ketika Sara mendadak meninggal dunia karena jatuh dari pabrik, Samira yang tak lagi tinggal di rumah keluarganya pulang. Awalnya dianggap sebagai sebuah kecelakaan biasa, namun mulai muncul kejanggalan-kejanggalan yang meneror semua anggota keluarga tersebut.
Berawal dari mimpi
Sebagai sebuah film orisinal, naskahnya ternyata diangkat dari mimpi sang sutradara, Yanie Sukarya. Ia bermimpi berada di sebuah ruangan yang dipenuhi dengan orang-orang yang sedang membaca doa. Namun ia melihat satu perempuan yang hanya diam dan terlihat menyeramkan.
Film ini berpusat pada budaya yasinan atau acara untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal. Acara ini biasanya diselenggarakan oleh keluarga dari pihak yang meninggal dan mengundang orang-orang atau tetangga terdekat untuk mendoakan mereka yang meninggal tersebut.
Yanie menggambarkan anggapan bahwa roh seseorang yang telah meninggalkan akan menghampiri rumah mereka kembali tiga hari setelah mereka dikuburkan. Ia bahkan membangun kejadian aneh dan horor pada malam pertama dan kedua acara Yasinan dilakukan. Hingga pada akhirnya malam ketiga bertindak sebagai puncak kejadian mistis yang dialami oleh keluarga Layla.
Melalui tema tersebut, Yanie menghadirkan sebuah film horor yang mengangkat obsesi manusia untuk mendapatkan kesempurnaan, termasuk harga diri dan nama baik keluarga, atau “Mikul dhuwur mendhem jero” yang jadi inti dari keseluruhan film. Ungkapan dari kebudayaan Jawa yang menegaskan bahwa aib keluarga harus disimpan sampai mati.
Film Malam 3 Yasinan juga dibintangi oleh Amanda Gratiani Soekasah, Hamish Daud, Piet Pagau. Penonton Indonesia bisa menikmati film ini ketika tayang di bioskop pada tanggal 8 Januari 2026 mendatang. (R-01)



