BREAKING NEWS

Warga Gruduk Kantor Desa Luwungragi Brebes, Kades Bantah Dana Desa Untuk Judi


SUARA NEGERI | BREBES — Sejumlah warga di Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes datangi kantor desanya, pada Rabu  (2/7). 

Mereka lakukan aksi damai tuntut Kepala Desanya untuk transparan dalam pengelolaan anggaran.
‎Didepan kantor Desa, mereka sampaikan aspirasinya yang mereka anggap aksi damai.
‎Dalam aksinya mereka menuntut transparasi penggunakan anggaran desa dan sejumlah persoalan lain yang mereka anggap masyarakat perlu mendapat informasi.
‎Warga meminta transparansi laporan Dana Desa Tahun 2023 dan 2024. Pasalnya mereka mencium dugaan penyelewengan Dana Desa, terutama untuk pos Karang Taruna.
‎"Ada juga karang taruna, Karang Taruna yang sudah vakum 2 tahun itu dan itu ada dana desa dengan nominal 1,3 milyar, berarti karang taruna mendapatkan 5 sampai 15 juta, tapi kita sebagai warga tidak tahu anggaranya selama 2 tahun vakum tersebut," kata koordinator warga Muhammad Farhan Alfarizi, usai aksi demo.
‎Sementara pembangunan menurutnya tak sepenuhnya berjalan. Masih banyak jalan desa yang dibiarkan rusak.
‎"Jalan rusak seperti jalan di dukuh bantarsari itu sudah dianggarkan, tetapi tidak dilaksanakan malah dialihkan, sepertinya dukuh Bentarsari itu di anak tirikan," lanjutnya.
‎Dalam aksi demo, M Farhan juga mengkritisi kadesnya yang diduga bermain judi online (Judol) jenis Slot.
‎Dugaan bermain slot menurut mereka dana desa diduga untuk judi online. Warga mengaku memiliki bukti kades terlibat judi online.
‎Ia juga menyayangkan kadesnya dan dianggap mencerederai wilayahnya yang dianggap agamis lantaran desa tersebut dikenal sebagai wilayah Pondok Pesantren.
‎Dalam orasinya bahkan mereka menuntut Kadesnya untuk mundur dari jabatanya.
‎Sementara dijelaskan oleh Kades Luwungragi, Akhmad Burhanudin dihadapan warganya, Ia membantah dugaan yang disampaikan warganya.
‎Pos Karang taruna disebutkanya atas kemauan dari masyarakat, sementara terkait dugaan bermain judol, kades dengan tegas membantahnya. 
‎Camat Bulakamba, Setiawan Nugroho menuturkan akan memantau dan mengawal persoalan tersebut. 

"Akan kami pantau dan kawal, sebagai bentuk kita memberikan pengawasan kepada pemerintah desa," katanya saat ikut memantau aksi warga itu.
‎Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Brebes yang juga hadir ikut memantau menyampaikan akan menerima aspirasi warga, namun menurutnya ada tempat lain yang dianggap lebih tepat menyampaikan aspirasi dan putusan kembali ada pada pengadilan.
‎"Aspirasi ini akan kami terima dengan baik, namun putusan pengadilan nantinya yang akan menentukan," ujar salah satu pihak Kejari Brebes. (Roni)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image