SUARA NEGERI | PEMALANG — Salah satu warga Pemalang punya ide kreatif dan inovatif berupa alat Tanam Padi Tepat Guna. Alat ini dibutuhkan petani karena teknologinya tidak rumit, tidak terlalu tinggi tetapi pemanfaatannya mudah digunakan.
Kepala Dinas Pertanian Pemalang, Prayitno mengatakan hal itu usai monitoring Program Sekolah Lapang di Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh, pada Kamis (24/7).
Berkaitan dengan muncul alat ini, diharapkan nanti permasalahan terkait pola tanam dan rencana tanam di Kabupaten Pemalang tidak ada kendala lagi.
Kemudian program kementerian pertanian agar 14 hari setelah panen itu sudah di tanam kembali juga merasa terbantukan.
"Insya Allah dengan munculnya inovasi alat ini dari bapak Ponco asal Desa Bodeh, Kecamatan Bodeh bisa terselesaikan," kata dia.
Jadi harapannya, lanjut Prayitno, program ketahanan pangan Presiden untuk swasembada pangan, khususnya di Kabupaten Pemalang, notabene lahannya sejumlah 3299 Hektar punya lahan LP2B, minimal 3 setengah kali IPnya.
"Kita di Kabupaten Pemalang target dari kementerian itu sendiri 3,5 % jadi pada tahun kemarin kita punya 2,73 %, agar 3,5 % dengan adanya alat ini kita bisa terbantu dan melampaui target dari Kementerian Pertanian," ungkapnya.
Lebih lanjut, mesin ini murni inovasi beliau bapak Ponco, dulunya berawal dari kementerian pertanian ada alat tanam, namanya rice transplanter setelah dibawa, setelah dipelajari dan dipraktekkan akan tetapi diketemukan kendala.
"Salah satu kalau ada kerusakan kesulitan diperbaiki sendiri, akhirnya pak Ponco berkreasi ketemu partner kerja karena tidak bisa las sendiri dan lain-lain, dengan Partnernya akhirnya ide-ide dituangkan yang punya kreasi dalam hal logamnisasi ini, lalu muncul alat mesin Tanam Padi tepat guna Ponco Tani ini, ada dua varian yakni 4 baris atau 6 baris," imbuhnya.
Menurutnya, hadirnya mesin baru ini, 14 hari setelah panen tentunya bisa terselesaikan, tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat persemian sampai tanam itu lebih hemat.
"Harapannya secara finansial juga lebih menguntungkan daripada manual," ujarnya.
Kedepan secara bertahap melalui APBD akan pesan sedikit demi sedikit untuk membeli edukasi ini.
Ia berharap dengan hadirnya mesin tersebut dapat memberikan semangat kepada para petani, mereka bisa beli sendiri agar tidak tergantung pada Pemda.
Sementara itu, Ponco pemilik Inovasi menyampaikan, Alhamdulillah ada program dari Dinas Pertanian yaitu Sekolah Lapang ini diadakan setiap kecamatan.
"Kemarin dari kecamatan Bodeh, hari ini kecamatan Bantarbolang, selanjutnya bisa di daerah lain," katanya.
"Mudah-mudahan mesin tersebut bisa membantu atau meringankan para petani membantu tanam agar waktunya lebih cepat dan bisa mengurangi anggaran tanam lebih irit,' pungkasnya. (Rudiono)