SUARA NEGERI | BANDAR LAMPUNG — Pembangunan Gedung KUA dan Manasik Haji dilokasi Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan diduga melakukan pelanggaran atau penyimpangan.
Pekerjaan yang dibiayai dari SBSN Tahun Anggaran APBN 2025 disatuan kerja Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung dengan nilai Rp.1.360.219.837 dikerjakan oleh CV.Tama Group.
Masyarakat Transparansi Merdeka (MTM) Provinsi lampung dalam keterangannya mengakui, pekerjaan tersebut tidak sesuai spesifikasi dan sangat berpotensi merugikan Negara.
"Terlihat berdasarkan hasil survei dan Invetigasi pada bangunan struktur Kolom beton sangat tidak sesuai, yang seharusnya volume tersebut 20 cm x 20 cm, setelah dilakukan penelitian hasilnya Cuma 9 cm x 9 cm," ungkap Ashari Hermansyah, Ketua Umum MTM lampung, pada Rabu (14/5).
Ia sebelumnya telah mengirimkan surat yang ditujukan kepada penyedia jasa yang dititipkan kepada kepala tukang dilokasi yang bernama Heri, namun sampai kini Heri yang dihubungi melalui VIA ponselnya 0857 6406 XXXX, mengatakan kontraktor tersebut belum pernah ke lokasi kerjaan pak ! dan dia juga tidak tahu rumahnya, Imbuhnya.
Ashari juga menambahkan, selain pekerjaan kolom beton yang diduga dikorupsi, bentuk dugaan penyimpangan juga terletak pada pembesian, yang menggunakan besi banci dan tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya menggunakan tulangan besi ulir.
Pihaknya meminta kepada satuan kerja terkait dan juga pengawas ikut bertanggung jawab atas peristiwa dugaan pelanggaran pekerjaan tersebut.
"Dan ini dimungkinkan dan patut diduga pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang dalam atau pegawai disatuan kerja tersebut dengan meminjam perusahaan orang lain," tandasnya. (bid/01)
