Diskoperindag Banyuasin Temukan Makanan Mengandung Zat Berbahaya

SuaraNegeri.com
12 April 2021 | 15:56 WIB Last Updated 2021-04-12T08:56:54Z

SUARA NEGERI ■ Dinas Koperasi Perdagangan dan UKM (Diskoperindag) Banyuasin, menemukan beberapa makanan yang mengandung zat berbahaya pada Mie basah berformasi.

Tidak hanya Mie yang ditemukan diduga mengandung bahan berbahaya, akan tetapi sejumlah makanan seperti cendol, cincau dan cendil juga diduga mengandung zat Pewarna berbahaya.

Ditemukannya makanan diduga mengandung zat berbahaya ini, ketika Diskoperindag dan UKM Banyuasin melakukan sidak di Pasar Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin pada Senin (12/04/2021).

Sidak yang dilakukan Diskoperindag dan UKM ini, untuk memastikan stabilitas harga ketersediaan pangan dan keamanan pangan di sejumlah pasar, menjelang Bulan Suci Ramadhan 2021.

"Kita telah melakukan pengujian dan menemukan mie yang mengandung formalin. kita juga mengambil beberapa bahan makanan seperti cendil dan cincau untuk dilakukan pengujian," ujar Kadis Diskoperindag, Erwin Ibrahim.

Dia juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya hanya melakukan sangsi berupa peringatan terhadap pedagang nakal, namun apabila masih ditemukan hal yang sama, maka pihaknya akan penyitaan dan tindakan tegas.

Erwin Ibrahim juga menjelaskan, dalam sidak tersebut, juga ditemukan adanya kenaikan harga daging sapi yaitu sebesar Rp 140 ribu. Kenaikan ini disebabkan ketersediaan daging yang mulai mengalami kelangkaan. 

"Dalam kenaikan harga ini lihat ketersediaan stok dan setelah Kita tanya pedagang mereka mengakui karena ada kelanggkaan. Kita akan berkoordinasi dengan bulog dan pihak pemotongan daging untuk suplay kekurangan yang ada," jelas Erwin lagi.

Ditempat yang sama, sementara Asisten II Sekertariat Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa untuk saat ini ketersediaan pangan di Banyuasin cukup dan harga sembako belum ada ditemukan ada lonjakan yang signifikan. 

"Pagi hari ini mengadakan ketersediaan pangan dan harga. Kami temukan persediaan cukup dan harga belum lonjakan. Ada beberapa kenaikan seperti harga telor sebesar Rp 200-500 perkilogram, cabe nurun, kita pantau terus, agar ketersediaan cukup,"jelasnya. 

Sementara salah satu pedagang Tuti mengatakan bahwa harga cabe saat ini mengalami penurunan. Harga cabe merah keriting seharga Rp 50 ribu perkilogram, cabe rawit hijau Rp 45 ribu perkilogram dan cabe rawit setan Rp 80 ribu perkilogram. 

"Harga cabe sekarang menurun begitu juga dengan harga bawang antara Rp 25 ribu - Rp 30 ribu, sedangkan mie tadi saya beli dari pasar Jakabaring,"katanya.

■ Suherman

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diskoperindag Banyuasin Temukan Makanan Mengandung Zat Berbahaya

Trending Now

Iklan