SUARA NEGERI | JAKARTA — Ada yang berbeda pada perayaan natal tahun ini. Sejumlah mall di Ibukota Jakarta dan beberapa kota besar tanah air seperti kompak menyuguhkan Ornamen Natal berwarna pink.
Ternyata warna pink mengandung makna sukacita, kasih yang lembut, harapan, dan penantian penuh kegembiraan menjelang kelahiran Kristus.
Selain itu, Ornamen Natal berwarna pink punya makna simbolis yang cukup unik dan modern.
Pendeta Lukas Praktikno mengatakan, Natal 2025 bukan hanya tentang ibadah dan keluarga, tapi juga tentang bagaimana setiap komunitas mengekspresikan sukacita, kreativitas, dan kebersamaan melalui cara mereka masing-masing.
"Makna Ornamen Natal Warna Pink mengandung rasa sukacita dan harapan. Pink melambangkan kegembiraan, harapan, dan kasih yang lembut. Dalam konteks Natal, warna ini mencerminkan sukacita atas kelahiran Yesus dan harapan baru bagi dunia," kata Lukas pada SuaraNegeri.com pada Sabtu, (20/12) di Jakarta.
Menurutnya, Warna Pink sangat berbeda dengan merah yang melambangkan cinta yang kuat dan pengorbanan, pink menggambarkan kasih yang penuh kelembutan, perhatian, dan kedamaian.
Dalam tradisi Gereja Katolik dan beberapa gereja Kristen, warna pink (atau rosé) dipakai pada Minggu Gaudete di masa Adven, yang menandakan sukacita karena Natal sudah semakin dekat.
"Pink juga memberi kesan hangat dan menenangkan, melambangkan Natal sebagai momen damai, penuh pengharapan, dan kebersamaan keluarga," imbuhnya.
Secara kontemporer, ornamen pink juga dipakai untuk menampilkan Natal yang lebih modern, ceria, dan tidak kaku, tanpa menghilangkan makna rohaninya.
Berikut adalah tren perayaan Natal yang juga menarik tahun ini!
1. Awal Musim Natal di Vatikan dan Tradisi Penting
>>> Di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, telah ditampilkan adegan kelahiran (nativity) besar dan pohon Natal setinggi puluhan meter sebagai penanda resmi dimulainya musim Natal 2025, dilanjutkan dengan musik tradisional dari komunitas lokal di wilayah pengirim pohon. Ini merupakan salah satu pusat perayaan umat Katolik terbesar di dunia.
2. Tema Natal Nasional dengan Pesan Mendalam
>>> Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan KWI) menetapkan tema Natal yang menekankan pesan spiritual penting untuk kehidupan beriman dan sosial, yang diharapkan diterapkan di seluruh perayaan Natal nasional.
3. Libur Panjang & Momen Berkumpul
>>> Hari Natal 2025 jatuh pada Kamis, 25 Desember, dan pemerintah Indonesia menetapkan cuti bersama tanggal 26 Desember. Ini memberi masyarakat libur panjang yang lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarga, pulang kampung, atau liburan akhir tahun.
4. Dekorasi dan Perayaan Lokal yang Semakin Meriah
>>> Banyak kota di Indonesia mulai memasang hiasan Natal yang besar dan menarik, bahkan meluber hingga ke jalan-jalan umum, menunjukkan semangat perayaan yang meningkat di berbagai komunitas.
5. Pengamanan dan Kenyamanan Perayaan
>>> Kepolisian di wilayah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan operasi besar bernama Operasi Lilin Progo 2025 untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan kenyamanan umat Kristiani saat merayakan Natal dan Tahun Baru, sehingga orang bisa merayakan dengan hati tenang.
6. Renungan dan Refleksi Iman
>>> Umat Kristen di berbagai daerah saling membagikan renungan Natal yang penuh pengharapan dan sukacita, menyemangati orang untuk merenungkan arti Natal dalam kehidupan pribadi dan komunitas.(R/01)




