SUARA NEGERI | TAPSEL — Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, meninggalkan kerusakan besar dan duka mendalam bagi ribuan warga.
Rumah penduduk, gedung sekolah, jembatan hingga rumah ibadah porak-poranda. Material kayu berdiameter besar bercampur lumpur setinggi hampir dua meter menutup akses jalan dan menghambat penanganan darurat.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pimnas PKN, Ignatius Rahankubang, menegaskan bahwa tragedi ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah untuk segera membenahi tata kelola hutan yang selama ini dinilai rapuh.
"Bencana ini seharusnya menjadi pelajaran penting. Pengelolaan hutan harus diubah secara fundamental. Tidak boleh lagi ada praktik illegal logging yang dibiarkan merusak hutan dan mengancam keselamatan masyarakat," ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) melalui Pimnas PKN bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Bantuan berupa makanan ringan, mie instan, air mineral, beras, serta pakaian layak pakai disalurkan langsung kepada masyarakat korban banjir bandang.
Kehadiran Sekretaris Jenderal PKN bersama Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pimnas PKN di lokasi bencana menjadi bukti bahwa PKN benar-benar hadir di tengah rakyat, bukan sekadar berbicara di ruang publik.
"Ini adalah bentuk solidaritas kami. PKN tidak tinggal diam ketika rakyat menderita," tegas jajaran Pimnas PKN.
PKN juga menyerukan kolaborasi seluruh pihak, pemerintah, aparat penegak hukum, organisasi masyarakat, hingga komunitas lokal—untuk memperkuat mitigasi bencana melalui rehabilitasi hutan, penegakan hukum terhadap perusakan lingkungan, serta peningkatan kesiapsiagaan di wilayah-wilayah rawan bencana.(sa/by)


