Wamenaker Baru Harus Punya Pengalaman Membuka Lapangan Pekerjaan

SuaraNegeri.com
Rabu, 10 September 2025 | 10:52 WIB Last Updated 2025-09-10T03:53:38Z

SUARA NEGERI | KENDAL — Immanuel Ebenezer resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kekosongan jabatan ini menimbulkan banyak spekulasi tentang siapa sosok yang layak mengisi posisi strategis tersebut.

Berdasarkan fungsi strategisnya, Wamenaker baru nantinya secara ideal merupakan figur yang sudah berpengalaman banyak membuka lapangan pekerjaan. Sosok seperti ini tentunya akan memahami bidang ketenagakerjaan dari hulu hingga hilir bagaimana menciptakan bisnis yang berkembang sekaligus mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sosok ini juga akan memahami problematika yang dialami pencari kerja (job seeker) dan pemberi kerja (job giver) di lapangan.

"Wamenaker baru kedepannya tidak hanya sekedar politisi, melainkan seseorang praktisi yang terbukti pernah membuka banyak lapangan pekerjaan. Pengalaman praktis di lapangan menjadi kunci untuk menjawab tantangan pengangguran, PHK massal hingga kompetensi tenaga kerja," kata Pemerhati Ketenagakerjaan, Dani Satria, di Kendal, Jawa Tengah, pada Rabu (10/09/2025)

Dani menambahkan, figur tersebut bisa datang dari kalangan konglomerat yang memiliki dedikasi tinggi dalam menurunkan angka pengangguran di negara ini. Atau, dari para pengusaha sukses yang telah lama berkiprah dalam penyerapan tenaga kerja massal. Para konglomerat dan pengusaha sukses akan cenderung memiliki cara pandang yang lebih solutif terhadap permasalahan di lapangan dan bukan sekadar seremonial.

“Bahkan, pemilik job portal yang berpengalaman dalam proses sourcing, recruiting, hingga training kandidat atau tenaga kerja, sangat layak dipertimbangkan. Pengalaman semacam itu relevan untuk membangun sistem ketenagakerjaan yang lebih adaptif di masa sekarang,” imbuh Dani.

Saat ini, industri nasional masih menghadapi guncangan besar. Baru-baru ini, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) labanya anjlok 87%, dan sebanyak 309 karyawannya pensiun dini secara sukarela. Begitu juga Tokopedia yang dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 420 karyawan pada beberapa bulan lalu.

“Fenomena PHK massal menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di dalam negeri masih dalam kondisi mengkhawatirkan. Harapannya, Wamenaker baru benar-benar punya visi kuat dalam menghadapi situasi tersebut,” ujar Dani.

Di sisi lain, anggaran Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga mendapat pemangkasan signifikan. Pagu anggaran Kemnaker 2025 dipotong hingga Rp2,7 triliun, sebuah langkah yang dikhawatirkan akan melemahkan fungsi vital kementerian dalam mendukung sektor ketenagakerjaan.

Fenomena lain saat ini yang muncul di tengah kondisi ekonomi lesu adalah job hugging. Istilah ini merujuk pada situasi ketika pekerja enggan berpindah atau mencari peluang baru karena takut kehilangan sumber penghasilan, meskipun kondisi kerja kurang ideal sehingga tidak ada pilihan lain. (sri/rl)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wamenaker Baru Harus Punya Pengalaman Membuka Lapangan Pekerjaan

Trending Now

Iklan