Baznas Selayar Berikan Bantuan dan Bimbingan
SUARA NEGERI | SELAYAR — Asdar, adalah Pemuda lumayan ganteng di kampungnya, Binanga Benteng, Desa Binanga Sombayya Kecamatan Bonto Sikuyu Kab. Kep. Selayar.
Sebagaimana layaknya pemuda seusianya, Asdar hobby "main HP" dan bergaul dengan banyak kalangan, tanpa terhalang oleh ruang dan waktu.
Dalam pengembaraannya di "alam maya", Asdar berkenalan dengan Nisa, seorang gadis, yang bermukim di Makassar.
Perkenalan "Asdar - Nisa" melalui medsos ini, ternyata meningkat menjadi "saling suka". Sampai sampai Nisa, berkunjung ke Selayar, dan bukan hanya satu kali, melainkan tiga kali. Setiap Nisa ke Selayar, Nisa "mondok" di rumah pemerintah Dusun setempat, Binanga Benteng.
Kedatangannya yang ketiga, sempat merepotkan Kadus dan Imam Dusun serta Keluarga Besar Asdar. Pasalnya, Nisa tak mau lagi kembali ke Makassar, kalau tidak dinikahi Asdar.
Atas saran dari berbagai pihak, dan karena ditarik oleh Ikatan jodoh yang amat kuat, Asdar sukarela meninggalkan agama lamanya, dan memeluk Islam, dibaiat oleh Saiful Arif, di Masjid Kampungnya, "Bahrun Nur" disaksikan Imam Dusun setempat, Kamaruddin, dan beberapa orang Keluarga dan tetangganya.
Sepenggal kisah cinta di atas yang mengantar Asdar masuk Islam lalu bersanding di Pelaminan, terungkap saat Tim Baznas Kep. Selayar berkunjung ke kediaman Ipar Muallaf Asdar, Satria, pada Sabtu (2-8) siang.
Di samping bersilaturrahim, Tim Baznas dipimpin Auditor Internal Saiful Arif, didampingi Wakil Ketua 1, H. Muh. Nasir, dan Waka 3, Leonardo M. Siregar (Bukan Waka 2, Leonardus.. seperti diberitakan sebelumnya, red), juga membawa paket berupa uang tunai, dan bahan makanan dan minuman, sekaligus memberikan bimbingan usaha oleh Leo M. Siregar dan pembinaan Agama oleh Muh. Nasir dan Saiful Arif, dengan metode dialogis.
Sejak diislamkan dan kemudian nikah dengan Nisa, Asdar mengaku belajar agama, terutama Shalat, pada Istrinya, Nisa.
Kunjungan Silaturrahim dan bimbingan untuk mengembangkan usahanya, oleh Leo M. Siregar, mencetak Gula Merah, Asdar juga diingatkan, agar sesibuk apapun mencetak Gula Merah, untuk memenuhi orderan para pelanggan, Saiful Arif dan Muh. Nasir juga mengingatkan, agar Asdar tetap melaksanakan Shalat, sebagai Tiang Agama.
Silaturrahim - dialogis yang berjalan sangat dinamis, turut dihadiri Imam Dusun Kamaruddin, Kadus Binanga Benteng Hidayat, serta Ipar Asdar, Satria.
"Istri saya tak bisa hadir, karna kurang sehat," kata Asdar yang ditimpali Muh. Nasir, "Semoga sudah tanda - tanda baik," yang diaminkan yang lain.(baz)