BREAKING NEWS

Usai Tabuik Piaman, Padang Pariaman Bersiap Jemput Basapa 10 Syafar di Ulakan


SUARA NEGERI | PADANG PARIAMAN — Setelah rangkaian tradisi budaya Pesta Tabuik resmi berakhir dengan puncak prosesi tabuik dibuang ke laut, masyarakat kembali bersiap menyambut agenda sakral selanjutnya  Basapa 10 Syafar di Syekh Burhanuddin, Ulakan.

Basapa 10 Syafar, kembali akan digelar dalam waktu dekat. Ribuan jamaah dan peziarah dari berbagai penjuru Sumatera Barat, bahkan dari luar provinsi, diperkirakan akan memadati kawasan Makam Syekh Burhanuddin di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.

Basapa, yang berasal dari kata “bersapa” atau “berkunjung”, merupakan tradisi ziarah massal yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Syafar dalam kalender hijriah. Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap perjuangan Syekh Burhanuddin Ulakan, tokoh penyebar Islam tarekat Syattariyah di Ranah Minang, yang telah berjasa besar dalam syiar Islam di masa lalu.

Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis, menyampaikan bahwa Basapa bukan sekadar kegiatan ziarah, tetapi juga momentum penting dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat.

“Basapa 10 Syafar adalah warisan yang harus terus kita jaga. Ini bukan hanya tentang ziarah, tapi juga tentang menjaga akar spiritual dan budaya kita sebagai orang Minang,” ungkap Bupati.

Warga di sekitar lokasi juga ikut ambil bagian dalam menyambut tamu-tamu yang datang dengan menyediakan tempat tinggal sementara, serta layanan lainnya sebagai bentuk gotong royong yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat.

Dalam suasana pasca Pesta Tabuik yang baru saja usai, semangat masyarakat untuk kembali menjemput Basapa 10 Syafar menjadi wujud kesinambungan antara budaya dan religiusitas. Pemerintah daerah juga mengimbau agar seluruh masyarakat menjaga ketertiban, kebersihan, dan kenyamanan selama kegiatan berlangsung.

Mari bersama-sama kita jemput Basapa 10 Syafar dengan penuh keikhlasan dan semangat kebersamaan. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan, mempererat ukhuwah, dan menjadi momentum memperkuat jati diri kita sebagai masyarakat yang religius dan berbudaya. (*)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image