BASARNAS Kerahkan 9 Kapal Mencari Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
0 menit baca
SUARA NEGERI | BALI — BASARNAS masih mencari korban tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali hingga Kamis (3/7) siang ini.
Data terbaru yang dirilis BASARNAS, 18 penumpang ditemukan di perairan Bali Selatan, tapi dua orang di antaranya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Polsek Jembrana juga membentuk tim Satgas pencairan dan informasi, dan melaporkan ada korban ditemukan di daerah tabuhan pesisir Bali bagian selatan ada 18 orang.
"16 selamat, dua meninggal dunia. Ini masih proses identifikasi," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra, pada Kamis (3/7).
Seperti diwartakan sebelumnya, kapal penyeberangan milik operator swasta tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam. Kapal KMP Tunu Pratama Jaya itu dikabarkan tenggelam saat berlayar di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Selat Bali.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam pernyataan resmi mengonfirmasi kejadian nahas tersebut dan membeberkan kronologi kejadian.
Disebutkan, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan.
Dilaporkan, kejadian tersebut pertama kali terpantau pada pukul 23.20 WIB, ketika KMP Tunu Pratama Jaya mengalami gangguan dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.
"Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin.
"Saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban atau kondisi seluruh penumpang, mengingat operasi SAR masih berlangsung intensif di lokasi kejadian," imbuhnya.
Penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP.
"Hingga saat ini, sembilan kapal SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal KSOP, dua kapal milik PT Raputra Jaya, dua KRI TNI AL, dan satu kapal dari unsur Polairud," katanya.
ASDP mengimbau khususnya pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk untuk tetap tenang, waspada terhadap kondisi cuaca, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan.
"Informasi lanjutan terkait perkembangan kecelakaan, kepada awak media dapat menghubungi KSOP Tanjung Wangi dan Basarnas. Hal ini untuk menghindari simpang siur informasi dan memastikan publik menerima data yang sah dan terverifikasi," pungkasnya. (Made Utami)