Pedagang Nakal, Makanan Berformalin Kembali Ditemukan Di Pasar Banyuasin

SuaraNegeri.com
12 Mei 2021 | 16:18 WIB Last Updated 2021-05-12T09:18:12Z

SUARA NEGERI ■ Lagi lagi ditemukan makanan berbuka puasa mengandung zat berbahaya berformalin dijual pedagang nakal di pasar Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

" Ada jenis makanan yang mengandung zat berbahaya seperti bubur mutiara mengandung zat pewarna dan mie basah kuning yang mengandung formalin," kata Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono, SH kepada wartawan, pada Rabu (12/5/2021).

" Tadi beberapa bahan makanan yang mengandung zat berbahaya sudah kita amankan dari para pedagang, dari pengakuan pedangang mereka membeli di Pasar Induk Jakabaring," terangnya.

Dijelaskannya, ditemukannya makan mengandung zat berbahaya ini pada saat Pemerintah Kabupaten Banyuasin melakukan Sidak di sejumlah Pasar.

Sidak ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan keamanan pangan menjelang lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah di Kabupaten Banyuasin tahun 2021.

Dikatakan Slamet, Sidak ini sebagai upaya memastikan keamanan pangan bagi masyarakat. Adapun beberapa bahan makanan berbuka lain diambil sampelnya dan diperiksa dalam kondisi aman. 

" Mudah-mudahan tidak ada lagi barang yang membahayakan. Tidak lupa kami mengingatkan kepada masyarakat untuk selau mematuhi protokol kesehatan Covid-19,"tegasnya. 

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Banyuasin Erwin Ibrahim menambahkan untuk mengantisipasi peredaran bahan makanan berbahaya seperti mie basah kuning berformalin tidak cukup hanya dengan menyita dan mengamankan. 

Dalam hal ini pihaknya akan mencari solusi untuk mencegah adanya perdarahan mie mengandung formalin di Kabupaten Banyuasin. Salah satunya bekerjasama dengan beberapa pengusaha di Banyuasin untuk memproduksi mie basah sendiri. 

"Kita ada sekitar 20.000 UMKM, 600 koperasi dan 2600 industri kecil di Banyuasin. Ini akan ada yang kita arahkan produksi mie basah. Di Pasar Sukajadi ada pedagang yang memproduksi mie sendiri, ini bisa jadi alternatif untuk pasar lain dan pelan-pelan di arahkan nanti,  karena produknya bagus,"jelasnya. 

Terkait masalah harga kebutuhan bahan pokok dan makanan di Banyuasin, Erwin mengatakan sejauh ini sejumlah harga masih terpantau normal. Kalaupun ada kenaikan, tidak terjadi adanya lonjakan secara signifikan. 

"Setelah kita sidak ada perubahan, cincau sudah aman, daging giling dicek juga tidak lagi mengandung Borak. Untuk harga, kita cek rata-rata harga daging Rp 150-160 ribu, masih normal. Malah harga ikan seperti ikan fatin juga turun sekitar Rp 2 ribu, semua masih terpantau normal,"tandasnya. 

Sementara Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Muhammad Ikang Ade Putra,.SIK,. MH melalui Kanit Pidsus Iptu Mukminin yang turut hadir dalam sidak tersebut mengatakan sejauh ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah para pedagang dan pelaku usaha di Kabupaten Banyuasin. 

"Kita akan melakukan penyelidikan dan pembinaan terhadap para pedagang. Kita juga mengumpulkan informasi darimana barang tersebut mereka beli, jika kita ketahui produsen atau pabriknya ada di Banyuasin maka akan kita lakukan tindakan tegas bahkan kita tutup tempat izin usahanya,"tegasnya.

■ Suherman

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pedagang Nakal, Makanan Berformalin Kembali Ditemukan Di Pasar Banyuasin

Trending Now

Iklan