SUARA NEGERI ■ Sutarmo pria berumur 50 tahunan bertempat tinggal di belakang kantor balai desa penakir, Kecamatan Pulosari, Pemalang mengalami nasib kurang beruntung. Pasalnya, pada Jumat malam 2 april 2021 lalu, motor Supra 125 G 2860 LW yang ia kendarai mengalami insiden tabrakan.
Motor kesayangannya itu ditabrak Mobil Inova warna hitam, konon saat itu di kemudikan oleh seorang warga Banyumudal, Kecamatan Moga.
Peristiwanya terjadi di dekat persimpangan jalur menuju Obyek wisata taman langit, Desa Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang.
Akibat insiden tersebut, pengendara sepeda motor warga desa penakir ini, mengalami 9 jahitan di kaki dan kepala. Sedangkan motor miliknya ringsek pada bagian depan.
Kerusakan parah pada bagian AS segi tiga, shok breker, kaliper dan palek dengan perkiraan biaya penggantian dan perbaikan bisa mencapai lebih dari satu juta rupiah.
Saat di temui oleh awak media pada 12 April 2021 lalu, pria berprofesi sebagai tukang rongsok ini, masih tergeletak lemah, praktis belum bisa melakukan aktifitas sebagai pedagang dan pencari barang bekas atau rongsokan seperti biasa.
Hal ini di karenakan luka sembilan jahitan belum ada tanda segera sembuh, kemungkinan adanya luka dalam. Sutarmo tidak menampik. Ia pun mengaku baru bisa mandi setelah 10 hari pasca kejadian.
Menyinggung perawatan medis, dia menjelaskan bahwa, bantuan yang ia terima dari pengendara Inova, sebesar 400 ribu, dihitung 700 ribu, karena perawatan pertama yang menghabiskan biaya 300 ribu sudah di bayarkan terlebih dahulu oleh sang sopir Inova.
Dengan jumlah 400 ribu, tidak mungkin cukup untuk opname di rumah sakit, sedangkan sekali kontrol dokter, bisa menghabiskan 200 ribu. Sutarmo yang saat itu di dampingi istrinya mengaku, dirinya tidak mempunyai cadangan biaya lain.
"Saya berharap pada sang pengendara Inova warna hitam, bisa mempertanggung jawabkan dampak insiden tabrakan yang telah terjadi beberapa waktu lalu di Nyalembeng Tangkeban (dekat ow Taman langit)," katanya lirih, seraya menahan sakit.
Sutarmo berharap bagi yang merasa sebagai lawan tabrakan, sudi kiranya membantu perawatan dan perbaikan sepeda motornya secara layak dan wajar.
Perlu di ketahui saat terjadinya insiden, lanjut Sutarmo, Saya punya SIM, STNK dan memakai kelengkapan berlalu lintas, kalau nantinya sopir mobilnya tidak punya iktikad baik, keluarga Sutarmo terpaksa akan memproses dengan jalur hukum melalui pelaporan yang akan dilakukan ke pihak berwenang.
"Saya siap dan tidak takut, malah kalau hal ini di urusi dengan prosedur hukum, otomatis biaya perawatan rumah sakit diklaim atau di tanggung oleh asuransi," ujarnya, hari ini.
■ Himawan / Dwi Sri M
