Implementasi Nilai Islam Pasca Pemilu Tahun 2024

SuaraNegeri.com
Minggu, 28 Desember 2025 | 17:29 WIB Last Updated 2025-12-28T10:48:24Z

Oleh: Muhamad Arsat
Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Selayar 

SUARANEGERI | Pasca Pemilu tahun 2024, masyarakat Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk kembali merajut persatuan yang mungkin sempat renggang akibat perbedaan pilihan politik. Dalam konteks Islam, Pemilu dipandang sebagai bagian dari ikhtiar bersama untuk memilih pemimpin terbaik melalui cara yang damai dan bermartabat. 

Setelah proses tersebut selesai, nilai ukhuwah Islamiyah harus dikedepankan agar kehidupan sosial kembali harmonis. Islam mengajarkan bahwa perbedaan adalah sunnatullah yang tidak seharusnya melahirkan permusuhan.

Salah satu nilai Islam yang penting diimplementasikan pasca pemilu adalah sikap lapang dada dan menerima hasil dengan penuh tanggung jawab. Konsep ridha dan tawakal mengajarkan umat Islam untuk menerima ketetapan yang telah terjadi setelah usaha maksimal dilakukan. Sikap ini bukan berarti pasif, melainkan kesiapan untuk tetap berkontribusi secara positif demi kebaikan bersama. Dengan demikian, stabilitas sosial dan politik dapat terjaga.

Nilai keadilan juga menjadi prinsip utama dalam Islam yang relevan setelah pemilu. Pemimpin terpilih memiliki amanah besar untuk berlaku adil kepada seluruh rakyat tanpa membedakan latar belakang pilihan politik. Keadilan dalam kebijakan dan pelayanan publik akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan. Islam menegaskan bahwa keadilan adalah fondasi utama dalam membangun kesejahteraan bersama.

Selain itu, nilai kejujuran dan integritas perlu terus ditegakkan pasca pemilu. Proses politik yang jujur tidak berhenti pada saat pemungutan suara, tetapi berlanjut dalam penyelenggaraan pemerintahan. Islam menekankan pentingnya amanah, baik bagi pemimpin maupun masyarakat yang mengawasi jalannya kekuasaan. Dengan kejujuran, potensi konflik dan kecurigaan dapat diminimalkan.

Nilai musyawarah juga sangat penting untuk dihidupkan kembali setelah Pemilu usai. Islam mengajarkan penyelesaian persoalan melalui dialog dan pertimbangan bersama, bukan dengan pemaksaan kehendak. Pemerintah dan masyarakat perlu membuka ruang komunikasi yang sehat untuk menyerap aspirasi secara adil. Musyawarah menjadi sarana untuk menjaga keterlibatan publik dalam pembangunan.

Pada aspek masyarakat, nilai akhlakul karimah perlu tercermin dalam sikap sehari-hari, terutama dalam bermedia sosial dan berinteraksi di ruang publik. Islam mengajarkan untuk menjaga lisan dan tulisan dari ujaran kebencian serta fitnah. Pasca Pemilu, etika berkomunikasi yang baik akan membantu meredakan ketegangan dan memperkuat rasa saling menghormati. Hal ini menjadi bagian dari dakwah bil hal dalam kehidupan berbangsa.

Oleh karena itu, implementasi nilai Islam pasca Pemilu bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang damai, adil, dan bermartabat. Pemilu seharusnya menjadi sarana memperkuat demokrasi, bukan memecah belah umat. Dengan mengamalkan nilai persaudaraan, keadilan, kejujuran, dan musyawarah, masyarakat dapat melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik. Inilah esensi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dalam konteks kehidupan bernegara.(*)

Sumber : Independen
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Implementasi Nilai Islam Pasca Pemilu Tahun 2024

Trending Now

Iklan