Publik Menanti Harapan Besar Sonny Danaparamita di Pansus Reforma Agraria

SuaraNegeri.com
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 19:46 WIB Last Updated 2025-10-04T12:46:46Z

SUARA NEGERI | JAKARTA — DPR RI resmi membentuk Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Reforma Agraria. Kehadiran Pansus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut salah satu persoalan paling pelik di Indonesia, ketimpangan kepemilikan dan pengelolaan tanah.

Berikut daftar lengkap anggota Pansus Reforma Agraria dari masing-masing fraksi:

Fraksi PDIP
* Alex Indra Lukman
* Sonny T Danaparamita
* Giri Ramanda Kiemas
* Sofwan Dedy Ardyanto
* Shanty Alda Nathalia
* Siti Aisyah

Fraksi Golkar
* Yudha Novanza Utama
* Ahmad Irawan
* Benny Utama
* Alien Mus
* Ahmad Labib

Fraksi Gerindra
* Siti Hediati Soeharto
* Novita Wijayanti
* Azis Subekti
* Darori Wonodipuro

Fraksi Nasdem
* Viktor Laiskodat
* Rifqi Karsayuda
* Machfud Arifin
* Rajiv

Fraksi PKB
* Muhammad Khozin
* Kaisar Abu Hanifah
* Hindun Anisah
* Iman Sukri

Fraksi PKS
* Jazuli Juwaini
* Slamet
* Abdul Hadi

Fraksi PAN
* Herry Dermawan
* Wahyudin Noor Aly

 Fraksi Demokrat
* Dede Yusuf
* Hinca Panjaitan

Dari deretan nama di atas, kehadiran Sonny T Danaparamita dari PDIP mendapat sorotan khusus. Sonny dikenal sebagai Tokoh Marhaenis Muda yang membawa semangat ideologi Bung Karno, berpihak pada kaum kecil, terutama petani dan buruh.

Dalam konteks reforma agraria, marhaenisme berarti keberanian melawan monopoli tanah oleh segelintir elit dan korporasi besar, serta memperjuangkan tanah untuk rakyat kecil. 

Sonny kini dihadapkan pada ujian politik: apakah ia mampu menghidupkan kembali roh perjuangan marhaenis di ruang parlemen, atau hanya menjadi simbol tanpa substansi?

Pengamat politik dan hukum Fredi Moses Ulemlem menegaskan bahwa kehadiran tokoh muda seperti Sonny harus disertai bukti keberpihakan nyata.

"Sonny Danaparamita membawa identitas marhaenis muda. Tapi marhaenisme bukan sekadar jargon, melainkan keberanian untuk menantang oligarki tanah. Kalau Sonny benar marhaenis, ia harus berjuang agar tanah kembali pada rakyat, bukan membiarkan korporasi dan elit politik terus berkuasa," kata Fredi.

Menurut Fredi, konflik agraria yang sudah berlangsung puluhan tahun bukan sekadar persoalan teknis, tetapi soal ketidakadilan struktural. 

"Transparansi dan keberanian politik untuk melawan monopoli tanah adalah kunci. Tanpa itu, reforma agraria hanya akan berhenti di atas kertas," tambahnya.

Di berbagai daerah, rakyat kecil masih berhadapan dengan penggusuran dan perampasan tanah. Petani, buruh tani, dan masyarakat adat menanti apakah Pansus benar-benar hadir sebagai solusi atau sekadar alat kompromi elit politik di Senayan.

Bagi Sonny "Kirun" T Danaparamita yang juga di gadang gadang menjadi Ketua PA GmnI kedepan, ini adalah ujian historis. Sebagai marhaenis muda, publik menuntut langkah nyata, bukan sekadar retorika. Sebab, bagi rakyat kecil, tanah bukan hanya soal kepemilikan, melainkan soal hidup dan mati.(sa/by)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Publik Menanti Harapan Besar Sonny Danaparamita di Pansus Reforma Agraria

Trending Now

Iklan