SUARA NEGERI | JAKARTA — Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) memperingati hari jadinya yang ke-4 bertepatan dengan momentum bersejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Dalam semangat “Bangkit Bersama untuk Nusantara Jaya,” PKN menyerukan kebangkitan generasi muda untuk terus memperjuangkan kedaulatan dan kejayaan bangsa.
Peringatan ini menjadi refleksi bahwa perjuangan belum usai. Seperti pesan yang dikutip dari Bung Karno.
PKN menegaskan bahwa semangat pemuda harus terus menyala dalam setiap langkah pembangunan bangsa. Bagi PKN, Sumpah Pemuda bukan hanya peringatan historis, tetapi juga panggilan untuk menghidupkan kembali nilai keberanian, gotong royong, dan integritas di tengah tantangan zaman.
Wakil Sekretaris Jenderal PKN, Kakanda Rudika, menyampaikan refleksi mendalam dalam momentum ini:
"Kita semua pernah menjadi bayi baru lahir, dan doa pertama kita adalah semoga berbakti pada orang tua, agama, bangsa, dan negara. Jika doa itu terasa berat, setidaknya jangan membuat orang tua malu, jangan menjual agama, bangsa, dan negara demi kepentingan pribadi," kata dia, pada Selasa (28/10).
Ia menambahkan, empat tahun perjalanan PKN adalah bukti nyata konsistensi perjuangan politik yang lahir dari semangat perubahan.
"PKN berdiri bukan untuk ikut arus, tapi untuk menegakkan arah baru politik kebangsaan yang berpihak pada rakyat. Memperingati Sumpah Pemuda berarti menyalakan lagi api kebangsaan di dada anak muda Indonesia," tegas Rudika.
Momentum ini juga menjadi penegasan arah perjuangan politik PKN, membangun pemerintahan yang produktif, berdaulat, dan menyejahterakan rakyat, demi kebangkitan Nusantara yang sejati.
Selamat Memaknai Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Salam hormat untuk para senior, dan salam semangat bagi generasi penerus bangsa.(sa/by)
