Otak Super untuk Energi Bersih Indonesia: Komputasi Kuantum Sudah di Ambang Pintu

SuaraNegeri.com
Senin, 22 September 2025 | 15:07 WIB Last Updated 2025-09-22T08:07:14Z

Oleh:   Yuwono Setyo Widagdo, S.Sos., MH

Bayangkan sebuah “otak super” yang menghitung jutaan kemungkinan untuk mengoptimalkan listrik dari Jawa sampai Papua, menjadikan energi terbarukan lebih efisien dan merata. Komputasi kuantum sudah bisa mewujudkannya, tetapi semua tergantung strategi pemerintah dan inovasi lokal.

Apa Itu Komputasi Kuantum?


Komputasi kuantum memungkinkan komputer menghitung jutaan kemungkinan sekaligus, jauh lebih cepat dibanding komputer biasa. Dalam energi, ini berarti distribusi listrik lebih efisien, baterai kendaraan listrik dan sel hidrogen bisa dimaksimalkan, serta energi terbarukan terkelola dengan cerdas.

BCS (The Chartered Institute for IT) menyebut teknologi ini dapat membangun sistem energi efisien, berkelanjutan, dan mendukung komunitas mandiri berbasis energi bersih.

Peran Pemerintah Sangat Penting

Tanpa roadmap nasional, prioritas riset, dan kebijakan energi yang jelas, Indonesia berisiko hanya menjadi penonton dalam revolusi energi global. Stabilitas politik, regulasi keamanan data, hak kekayaan intelektual, dan insentif fiskal menjadi kunci agar inovasi berjalan lancar.

Dr. Dedi Mardiansyah, peneliti energi, menegaskan "Tanpa peran sentris pemerintah, Indonesia hanya akan menjadi penonton dalam revolusi energi global."

Simulasi Lokal, Dampak Nyata


Simulasi berbasis data lokal, PLTS atap Jakarta, turbin angin Jawa Timur, dan PLTA Sumatera ini menunjukkan distribusi energi lebih stabil dan pemborosan bisa berkurang 15–20% (proyeksi simulasi).

Integrasi kendaraan listrik (Vehicle-to-Grid) memungkinkan baterai menyuplai energi saat jam puncak, mengurangi ketergantungan pada pembangkit fosil, dan memaksimalkan energi bersih. Komputasi kuantum juga bisa memprediksi performa baterai dan sel hidrogen lokal, menghemat waktu dan biaya eksperimen fisik.

Soft Power dan Posisi Global


Komputasi kuantum bukan sekadar teknologi, tapi juga strategi nasional. Dengan inovasi ini, Indonesia bisa memperkuat kedaulatan energi, memperluas akses listrik hingga daerah terpencil, dan meningkatkan posisi tawar dalam diplomasi energi global.

Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA, menekankan "Teknologi canggih harus membawa manfaat kolektif, bukan hanya keuntungan segelintir pihak."

Komputasi kuantum adalah peluang nyata, bukan sekadar ide futuristik. Dengan strategi pemerintah yang tepat, regulasi jelas, dan inovasi lokal, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin energi bersih di Asia Tenggara.

Tanpa kepemimpinan tegas dan roadmap nasional, peluang ini bisa hilang, meninggalkan Indonesia sebagai penonton dalam revolusi energi global. Saatnya pemerintah, akademisi, dan industri bersinergi menjadikan teknologi ini pilar kedaulatan energi nasional. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Otak Super untuk Energi Bersih Indonesia: Komputasi Kuantum Sudah di Ambang Pintu

Trending Now

Iklan