SUARA NEGERI | JAKARTA — Komando Masyarakat Arus Depan Pancasila (Komrad Pancasila) menanggapi beredarnya isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Koordinator Komrad Pancasila, Antony Yudha, menyebut wacana tersebut sebagai gorengan politik murahan yang disebarkan oleh kelompok-kelompok yang terganggu dengan kinerja positif Polri di bawah kepemimpinan saat ini.
"Isu pergantian Kapolri belakangan ini hanyalah gorengan politik. Ini jelas dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak suka melihat Polri makin baik, makin profesional, dan makin dipercaya rakyat," kata Antony Yudha di Jakarta, pada Rabu (5/6).
Menurut Komrad Pancasila, Jenderal Listyo Sigit telah berhasil mendorong reformasi internal Polri, memperkuat pendekatan humanis kepada masyarakat, serta menjaga netralitas dalam momentum-momentum politik nasional seperti Pemilu dan Pilkada.
"Yang menyebar isu ini adalah mereka yang selama ini terbiasa menjadikan institusi Polri sebagai alat politik. Ketika institusi ini mulai berbenah dan bekerja secara profesional, mereka tidak nyaman. Maka dimunculkanlah isu tak berdasar ini," kata dia.
Komrad Pancasila juga mengingatkan bahwa segala bentuk tekanan terhadap institusi kepolisian untuk tujuan politik justru akan merusak demokrasi.
Wacana mengganti Kapolri di tengah stabilitas keamanan nasional dianggap sebagai langkah mundur yang tidak berdasar sama sekali.
"Jangan korbankan institusi negara demi ambisi politik. Kepemimpinan Kapolri saat ini justru sedang mengembalikan marwah dan kepercayaan publik. Ini harus dijaga, bukan dihancurkan oleh agenda partisan," tambah Antony.
Sebagai bentuk dukungan terhadap profesionalisme Polri, Komrad Pancasila menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk menolak narasi yang memperlemah institusi kepolisian dan tetap menjaga independensi lembaga penegak hukum dari intervensi politik. (by/07)