CLOSE ADS
CLOSE ADS

Haruskah Beri Kode Klakson Dan Sawer Rokok Di Tanjakan Maut Simaling?

SuaraNegeri.com
23 Juni 2023 | 04:31 WIB Last Updated 2023-06-22T21:31:04Z

SUARA NEGERI | PEMALANG — Tanjakan Simaling Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang merupakan salah satu Tanjakan yang cukup menantang di jalur utama Pemalang - Purwokerto atau arah sebaliknya.

Geografis Jalur utama Pemalang - Purwokerto, khususnya dari Randudongkal hingga Karangreja, Tanjakan / Turunan Simaling merupakan salah satu titik yang terkenal dengan keganasannya.

Hal itu bisa di koreksi melalui peristiwa Lakalantas yang sering terjadi. Kerapnya Lakalantas di lokasi tersebut, oleh sejumlah pihak diyakini terkait dengan Mahluk astral yang konon menghuni di area tersebut.


Salah seorang penduduk setempat yang juga bekerja di pos keluar masuk kendaraan Tambang pasir yang keberadaannya di titik tengah samping Tanjakan, kepada Jurnalis Suara Negeri pertengahan Juni 2023 kemarin, membenarkan kerapnya insiden Lakalantas di wilayah tersebut.

"Alhamdulillah dalam beberapa waktu terakhir ini, tidak ada insiden Lakalantas di Simaling. Memang pada beberapa waktu sebelumnya  Lakalantas dengan korban luka hingga meninggal dunia, sangat sering terjadi di sini," Ungkapnya.

Seorang warga setempat menyebut, kerapnya musibah Lakalantas di lintasan tersebut diduga akibat berbagai faktor.

"Diantaranya pola berkendara,kurangnya Penguasaan medan dan kelaikan kendaraan dan muatan melebihi kemampuan kendaraan ( Overload)," katanya.

Selain itu, lanjut Pulan, jangan abaikan rumus di atas. Jangan lupa, kita harus menghargai makhluk dari Dunia lain yang turut menghuni area ini.

"Berdasarkan riwayat yang ada, wilayah ini juga di tunggui oleh mahluk Astral, yang sewaktu waktu bisa murka karena merasa terganggu," Terangnya.

Ia pun menceritakan asal mula nama "Simaling". Berawal dari perburuan terhadap seorang pencuri akibat aksinya ketahuan.

Dalam upayanya menyelamatkan diri dari kejaran warga, sang pencuri sembunyi di rerimbunan pohon "Kemaduan".

Meskipun si pencuri lepas dari bogem mentah warga, namun akhirnya tewas di tempat persembunyian, akibat kalah bertarung melawan Racun pohon Kemaduan.

Sejak peristiwa itu, Tanjakan yang sebelumnya tidak bernama akhirnya memiliki julukan "SIMALING".

Yang lebih nyeleneh lagi, seorang Pengatur Lalin Galian, menyarankan kepada calon pelintas agar mengucapkan Salam atau kasih/melempar rokok sembari  minta ijin lewat, agar mahluk halus penunggu tempat tersebut tidak tersinggung. 

Meski diluar nalar, anehnya banyak pengguna jalan yang sering melintas ditempat itu mempercayainya.

"Ya boleh percaya, boleh tidak percaya. Selebihnya terserah kepada masing masing pribadi saja, karena nasib apes dan naas seseorang itu hanya gusti Allah yang maha tahu," jelasnya, hari ini. (Himawan).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Haruskah Beri Kode Klakson Dan Sawer Rokok Di Tanjakan Maut Simaling?

Trending Now

Iklan