Analisis BMKG, Gempa Di Pacitan Disebabkan Oleh Patahan Lempeng Indo-Australia

SuaraNegeri.com
12 Juni 2022 | 12:44 WIB Last Updated 2022-06-12T05:44:35Z

SUARANEGERI.COM | PACITAN – Gempa bumi berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Pacitan, Jawa Timur. Gempa terjadi pada Minggu (12/6) pukul 06.55 WIB. 

Diketahui, episenter gempa berada di laut pada jarak 23 Km arah Selatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur dengan kedalaman 103 km.

Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa tersebut merupakan jenis gempa menengah yang dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff.

Bedasarkan analisis BMKG, lanjut Daryono, gempa ini disebabkan oleh patahan lempeng atau deformasi dengan mekanisme pergerakan kombinasi geser miring atau strike slip-oblique.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi antara geser dan miring (strike-slip-oblique)," kata Daryono dalam keterangannya, pada Minggu (12/6).

Menurut dia, guncangan gempa dirasakan di Kulon Progo, Bantul, Wonogiri, Gunungkidul, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Klaten dan Karanganyar dalam skala intensitas II-III MMI. Di mana getaran dirasakan seakan akan truk berlalu. 

"Di Lumajang, Madiun dan Kepanjen dalam skala intensitas II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujarnya.

Hingga kini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Daryono menyatakan, hasil analisis BMKG, gempa ini tak berpotensi tsunami.

Selain itu, hingga pukul 07.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

"Episenter gempa ini dekat dengan gempa kuat Pulau Jawa yang merusak pada tahun 1867, 1896, 1937, dan 1962," tandasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Analisis BMKG, Gempa Di Pacitan Disebabkan Oleh Patahan Lempeng Indo-Australia

Trending Now

Iklan