SUARA NEGERI ■ Ketua DPD Partai Gelora Luwu Utara Rudi Hartono mengajak generasi Milenial yang menjadi Aktivis Kampus Untuk maju pada Pileg 2024.
"Saya ajak Generasi milenial yang sudah punya Umur 21 Tahun untuk ikut berjuang pada perhelatan Pileg di 2024 , terutama buat Adek adek yang aktif berorganisasi di kampus dan menjadi corong selama ini, untuk terlibat langsung pada arah kebijakan yang akan di lahirkan di Parlemen," kata Rudi Hartono, pada Senin (19 /4/2021).
Dia mengatakan, partai politik termasuk Partai Gelora yang baru pertama kali akan ikut pada perhelatan 2024 akan menghadirkan banyak calon anggota dewan yang berasal dari generasi Milenial.
Selain itu, generasi Milenial dinilai mampu membawa perubahan dan hal-hal baru bagi seniornya di partai politik, khususnya di era digitalisasi saat ini.
“Hadirnya Dunia digitalisasi saat ini juga akan memberi gambaran dan arah terkait bagaimana kita akan menghadapi gelaran pemilu berikutnya di 2024, 2029 dan seterusnya. Arus digitalisasi tidak akan bisa dihentikan,” jelasnya.
Rudi menilai persoalan fintech untuk anak muda dan sudut pandang partai politik perlu mendapat perhatian serius. Hal tersebut akan erat kaitannya dengan regenerasi dalam perpolitikan di Indonesia terutama di daerah masing masing.
Kendati demikian, dia menyebut, ada ketakutan besar yang melanda anak muda ketika ingin masuk dan terjun ke partai politik.
“Mereka umumnya merasa khawatir, apabila nantinya saat bekerja, baik di swasta ataupun pemerintahan, dapat terkena masalah terkait pilihan partai politiknya tersebut,” ungkapnya.
Rudi mengatakan, atas ketakutan itu, tak sedikit dari generasi milenial yang enggan masuk dalam partai politik dan bagi mereka yang sudah masuk partai politik kemudian memilih jalan sebagai pengusaha atau kerja di sektor Swasta yang tak terpapar dunia politik.
Menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan akan banyak anak muda yang kehilangan minat untuk masuk ke kancah perpolitikan Tanah Air.
“Anak muda atau generasi milenial harus aktif di partai politik, jangan hanya selama ini anak-anak milinial terutama yang di kampus kampus yang selalu melakukan demonstrasi ada baiknya kalian sekarang terjun langsung dalam dunia politik dan ikut pada Pilieg 2024 yang akan datang," harapnya.
"Sebab, selama ini mereka banyak menyuarakan aspirasi lewat jalanan, alangkah elegannya kalau pola itu di ubah dengan terjun langsung mewakili keresahan Adek-adek dengan kondisi terkini," ujarnya.
Rudi menambahkan, hal yang akan menjadi kekwatiran bagi generasi milenial masuk arena politik adalah Cost politik yang mahal, tapi bagi generasi milenial sebenarnya itu bukan suatu hambatan sebab di dunia digitalisasi saat ini mereka lebih mudah untuk mempromosikan diri di masyarakat dan rekan sesama milinialnya.
Meski demikian, Rudi Hartono tetap optimistis pada generasi muda dan mengajak untuk menerima hadirnya digitalisasi. Di sisi lain, digitalisasi yang erat dengan anak muda itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi generasi sebelumnya.
Salah satu hal yang menjadi tantangan adalah penggunaan tanda tangan digital yang akan digunakan ketika digitalisasi telah masuk dan diterapkan dalam pemilu.
“Dengan dinamisnya kehidupan karena digitalisasi, maka anak-anak muda yang nantinya akan menjadi peserta mayoritas di gelaran pemilu mendatang pun akan mengharapkan adanya cara termudah untuk menyalurkan suaranya tanpa harus repot-repot datang ke tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Rudi.
“Bagi saya, ini adalah challenge bagi kita semua dalam menghadapi proses pemilu dengan mengikuti transformasi digital yang tidak bisa kita tahan lagi,” pungkasnya.
■ Accy