Duicker Ambruk di Kampung Nane, Dampak Penambangan Pasir Secara Ilegal di Selayar

SuaraNegeri.com
22 Maret 2021 | 17:10 WIB Last Updated 2021-03-22T10:10:04Z

SUARA NEGERI ■ Salah satu duicker fasilitas sarana jalan poros Desa yang ada di Kampung Nane, Dusun Pandang, Desa Bontobulaeng, Kecamatan Pasimasunggu Timur, pada hari Kamis (18/3/2021) yang lalu mengalami kerusakan.

Ambruknya duicker yang menjadi fasilitas penyeberangan dari Kampung Nane menuju lokasi kebun kelapa dan tambak milik masyarakat Desa Bontobulaeng dan Desa Ujung ini, diakibatkan abrasi yang disebabkan dampak dari penambangan pasir pantai secara Ilegal.

Menurut RDP, aktivis lingkungan hidup di pulau Jampea mengatakan, bahwa ambruknya duicker tersebut akibat dari penambangan pasir pantai secara Ilegal yang masih marak terjadi.

"Dampak kejadian seperti ini yang selalu kami khawatirkan terjadi, bahkan kami selalu mengingatkan masyarakat bahkan Pemerintah Desa terkait dampak dari penambang pasir pantai secara ilegal," ujar RDP, pada Senin (22/3/2021).

Duicker Ambruk di Kampung Nane, Dampak Penambangan Pasir Secara Ilegal di Selayar

Ia menambahkan, abrasi yang disebabkan penambangan pasir tersebut bahkan sudah berdampak sampai ketengah-tengah perkampungan, dan ambruknya duicker ini sudah tentu sangat mengganggu aktifitas masyakarat menuju lokasi kebun kelapa ataupun tambak mereka.

Saat ini, masyarakat secara swadaya telah memperbaiki duicker yang ambruk tersebut agar bisa digunakan untuk sementara waktu melakukan aktifitas seperti biasa.

■ Irwan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Duicker Ambruk di Kampung Nane, Dampak Penambangan Pasir Secara Ilegal di Selayar

Trending Now

Iklan