SUARA NEGERI | SELAYAR — Pembukaan Turnamen Sepak Bola Dandim Cup 2025 di Lapangan Pemuda Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, berlangsung meriah. Sorak kagum penonton menggema ketika 23 personel Kodim 1415/Selayar menampilkan atraksi Pencak Silat Militer (PSM) yang memukau, pada Jumat, (10/10/2025).
Dengan penuh ketangkasan dan kedisiplinan, para prajurit TNI AD memperagakan berbagai jurus bela diri khas nusantara. Atraksi dimulai dari teknik tangan kosong, kuncian, penggunaan sangkur, hingga double stick, yang ditampilkan dengan gerakan cepat dan terukur.
Beberapa prajurit bahkan memperagakan kemampuan melumpuhkan dua lawan sekaligus tanpa senjata, menunjukkan kemampuan bela diri yang kuat dan mental baja prajurit TNI.
Setiap adegan disambut riuh tepuk tangan dari penonton. Banyak warga yang merasa bangga melihat kemampuan para prajurit dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa.
"Biasanya kami hanya lihat di televisi. Tapi kali ini bisa menyaksikan langsung bagaimana para TNI beraksi dengan begitu tangkas dan kompak. Rasanya bangga sekali," ujar Salim, salah satu penonton yang hadir di lokasi.
Pertunjukan Pencak Silat Militer ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam pembukaan Dandim Cup 2025, yang digelar sebagai rangkaian peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) bertema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Kuat.”
Selain memeriahkan acara, atraksi ini juga menjadi bentuk pengenalan nilai-nilai kejuangan dan sportivitas kepada masyarakat, khususnya generasi muda Selayar.
Seorang personel Kodim 1415/Selayar, Pelda Suhaedy yang ikut dalam pertunjukan mengatakan, Pencak Silat bukan hanya olahraga bela diri, tetapi juga warisan budaya luhur bangsa Indonesia yang sarat nilai disiplin, keberanian, dan pengendalian diri.
“Dalam dunia militer, Pencak Silat menjadi seni bertempur jarak dekat yang mengasah ketangkasan, kekuatan, serta kecepatan prajurit di lapangan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa setiap jurus yang ditampilkan menggambarkan semangat pantang menyerah, kekompakan, serta kehormatan prajurit TNI dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
Pencak Silat Militer sendiri berakar dari tradisi bela diri nusantara yang telah ada sejak masa lampau digunakan oleh para leluhur untuk berburu, melindungi diri, dan melawan penjajahan.
Perkembangannya semakin pesat pada masa pendudukan Jepang, hingga akhirnya pada tahun 1947 terbentuk organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sebagai wadah pemersatu berbagai aliran pencak silat di tanah air.
Kini, Pencak Silat Militer tidak hanya menjadi bagian dari sistem tempur prajurit TNI AD, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter prajurit yang tangguh, disiplin, berani, dan berjiwa ksatria. (Tim).