Pertemuan Trump dan Putin, Tarik Ulur Dua Poros Dunia

SuaraNegeri.com
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 12:07 WIB Last Updated 2025-08-16T05:07:44Z

Dunia kembali menatap Alaska. Di bawah pengamanan berlapis dan sorotan global, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya duduk satu meja. Agenda mereka sederhana namun sarat risiko: mencari jalan damai atas perang Rusia–Ukraina yang sejak 2022 telah mengguncang tatanan internasional.

“Chasing Peace” (Mengejar Perdamaian) ini bukan sekadar reuni dua pemimpin yang enam tahun tak berjumpa. Ini adalah titik balik diplomasi dunia. Kehadiran Putin di tanah Amerika—pertama kali sejak 2015—mengisyaratkan ada dorongan serius, meski penuh intrik, untuk mengakhiri konflik yang menguras energi, keuangan, dan stabilitas geopolitik.

Geopolitik: Tarik Ulur Dua Poros Dunia

Trump dan Putin merepresentasikan dua kutub besar dunia yang selama ini saling berseberangan. Amerika, dengan agenda mempertahankan supremasi global, dan Rusia, dengan dorongan mengembalikan pengaruh lamanya, menjadikan meja Alaska bukan sekadar ruang negosiasi, melainkan arena pertarungan narasi.

Jika langkah damai berhasil, dunia bisa melihat lahirnya modus vivendi baru antara Washington dan Moskow. Namun jika gagal, justru bisa memperuncing politik blok-blokan yang makin membelah dunia, termasuk kawasan Asia.

Dampak Sosial-Politik bagi Indonesia

Bagi Indonesia, pertemuan ini lebih dari sekadar tontonan politik global. Efeknya bisa langsung terasa dalam tiga ranah utama:

Stabilitas Harga Energi

Indonesia yang masih bergantung pada impor energi akan merasakan langsung jika konflik mereda. Harga minyak dan gas yang stabil akan menekan biaya industri dan transportasi, mengurangi beban APBN atas subsidi energi, sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Sebaliknya, kegagalan diplomasi bisa memicu lonjakan harga baru, dengan konsekuensi sosial berupa inflasi yang menekan kelompok menengah ke bawah.

Investasi dan Kepercayaan Pasar

Investor global cenderung menahan ekspansi di tengah ketidakpastian geopolitik. Kesepakatan damai bisa membuka keran investasi baru, khususnya di sektor manufaktur dan energi terbarukan. Namun, jika tensi kembali meninggi, arus modal bisa mengalir ke negara-negara “aman”, meninggalkan pasar berkembang seperti Indonesia dalam kondisi rapuh.

Posisi Tawar Diplomasi Indonesia

Indonesia memiliki tradisi politik luar negeri bebas aktif. Pertemuan Alaska membuka ruang bagi Jakarta untuk memainkan peran lebih besar di forum multilateral seperti G20 dan ASEAN. Dengan tetap menjaga hubungan baik dengan AS maupun Rusia, Indonesia bisa tampil sebagai mediator nonblok yang kredibel, mengusung narasi perdamaian yang selaras dengan Pancasila.

Analisa: Efek Domino ke Asia Tenggara

Pengamat geopolitik Indonesia dari Political Economy and Literature Institute dan Alumni muda GmnI Yuwono Setyo Widagdo, menilai efek domino dari pertemuan ini sangat mungkin terjadi di Asia Tenggara.

“Jika ada kesepakatan damai, maka ketegangan global bisa menurun. Harga energi lebih stabil, dan ASEAN punya peluang memperkuat integrasi ekonomi. Namun jika perundingan buntu, Asia Tenggara tetap akan menjadi wilayah rentan—bukan hanya dari sisi energi, tapi juga dalam politik keamanan, mengingat intensitas persaingan kekuatan besar di Laut Cina Selatan,” ujarnya.

Indonesia di Persimpangan

Pertemuan Trump–Putin di Alaska bukan sekadar cerita dua negara adidaya. Ia adalah penanda bahwa arsitektur politik global tengah digerakkan kembali. Indonesia, dengan posisi strategisnya, tak bisa hanya menunggu hasil.

Justru kini saatnya Indonesia menegaskan diri sebagai pemain aktif, bukan sekadar penonton. Memperkuat diplomasi nonblok, memanfaatkan momentum damai bila tercapai, dan menyiapkan skenario krisis jika gagal.

Karena pada akhirnya, perdamaian global selalu berimbas pada dapur rakyat dari harga bahan bakar, stabilitas lapangan kerja, hingga arah kebijakan luar negeri.

Yuwono Setyo Widagdo.
 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pertemuan Trump dan Putin, Tarik Ulur Dua Poros Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trending Now