SUARA NEGERI | PEMALANG — Guna mengantipasti bentrok susulan akibat dari dua masa yang bersitegang di pengajian Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan tadi malam, terpantau pagi ini sejumlah aparat TNI Polri bersiaga di area tersebut.
"Pengamanan sepertinya masih dilakukan di sejumlah titik di Desa Pegundan untuk mencegah bentrok susulan," kata Warto, warga Pegundan, pada Kamis (24/7) pagi kepada Suara Negeri.
"Dari tadi pagi saya melihat pak Babinsa dan Babinkamtimas mondar mandir. Mungkin ada kaitannya dengan pasca bentok tadi malam," imbuhnya.
Sementara dilaporkan, Pihak kepolisian setempat masih melakukan pengumpulan data dan penyelidikan untuk mengetahui pemicu utama kericuhan tersebut.
Sementara itu, pihak panitia pengajian belum memberikan pernyataan resmi.
Seperti diwartakan sebelumnya, pengajian yang menghadirkan ulama kharismatik, Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ricuh.
Diduga karena ada pihak yang tidak menghendaki adanya pengajian tersebut. Dua ormas yang bersitegang itu mengatas namakan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI‑LS) dan Front Persatuan Islam (FPI).
Ratusan anggota PWI‑LS berkumpul di masjid sekitar lokasi untuk mencoba masuk ke area ceramah untuk membubarkan acara ini.
Akibatnya, dua kelompok massa terlibat bentrokan dan dilaporkan lima orang mengalami luka luka.
"Lima orang dilaporkan mengalami luka-luka, termasuk satu anggota kepolisian yang terkena lemparan benda keras," kata Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro.
Ia menyebutkan, seluruh korban bentrok saat ini telah dirawat di Puskesmas dan rumah sakit terdekat.
"Korban semua sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," pungkasnya. (Rudiono)