Koperasi Merah Putih Boleh Suplai Bahan Baku MBG
0 menit baca
SUARA NEGERI | JAKARTA — Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bisa menjadi mitra BGN sebagai penyuplai bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Bahkan tidak hanya itu, Kopdes Merah Putih juga bisa menjadi pengelola dapur MBG," kata dia, usai Rakor Tingkat Menteri terkait Penyelenggaraan Program MBG, di Jakarta, pada Kamis (26/6).
Terkait hal ini, lanjut Budi, pemerintah tengah mempersiapkan regulasinya. Perpres (Peraturan Presiden) tengah digodok, tujuannya untuk mempermudah pelaksanaan dilapangan, utamanya memutus mata rantai distribusi di daerah daerah terpencil yang saat ini kerap menjadi kendala dan keluhan di wilayah kepulauan.
"Ini akan lebih efektif dan menjadi nilai ekonomis, karena Kopdes bisa kolaborasi dengan kelompok nelayan, petani dan pelaku UMKM desa setempat," ujarnya.
"Itu semua bisa dilakukan melalui Kopdes (kelurahan atau dusun) Merah Putih. Kita tunggu saja Perpresnya," imbuh Budi.
Selama ini yang dapat bermitra dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) adalah yayasan.
"Tapi kedepan, Kopdes Merah Putih pun bisa bermitra dengan BGN," pungkasnya.
Melalui Perpres ini, imbuh Nudi, koperasi diberikan kesempatan yang sama untuk dapat bermitra dengan BGN dalam membangun SPPG, dan menyediakan sarana serta prasarana penyelenggaraan MBG.
Selanjutnya, diharapkan koperasi juga bisa berperan sebagai konsolidator produk anggota petani, nelayan, serta menjamin penyerapan hasil produksi.
"Saya berharap Koperasi Desa Merah Putih dapat menyelenggarakan Makan Bergizi Gratis, serta menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan yang juga mendukung tugas Badan Gizi Nasional serta Badan Pangan Nasional (Bapanas), hal itu sesuai dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2025," ucapnya.
Dalam keterangannya kepada awak media, Budi menyebut bahwa saat ini, ada sekitar 284 koperasi sudah bermitra sebagai supplier, serta 319 koperasi tengah diusulkan sebagai suplier.
Sementara data lainnya, ada 59 koperasi dalam proses mengajukan, sedangkan 13 koperasi sudah menjadi SPPG, sebagai langkah awal dan menunggu verifikasi BGN untuk menjadi dapur SPPG. (R/01/via)