Kapal Perang AS USS Nimitz Melintas Di Selat Malaka, Ini Penjelasan Puspen TNI

SuaraNegeri.com
20 Juni 2025 | 20:09 WIB Last Updated 2025-06-20T13:09:15Z

SUARA NEGERI | JAKARTA — Beredar video di laman media terkait perlintasan kapal induk Amerika Serikat USS Nimitz, sontak menjadi sorotan netizen. Pasalnya, kapal tersebut melintas disaat ketegangan berlangsung antara Iran vs Israel. 

Terkait hal tersebut, Pusat Penerangan TNI menyampaikan bahwa kapal tersebut tengah melintas dari Laut China Selatan menuju Selat Singapura, Selat Malaka, dan melanjutkan pelayarannya ke Samudera Hindia.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan, Kapal tersebut berlayar di Selat Malaka dengan menggunakan Hak Lintas Transit. 

"Sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, kapal-kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa harus meminta izin kepada negara pantai, selama tetap mematuhi aturan pelayaran internasional dan tidak membahayakan keamanan wilayah yang dilintasi," kata dia dalam keterangannya, pada Jumat (20/6) malam.

TNI, kata Kapuspen, senantiasa memantau setiap aktivitas pelayaran asing di wilayah yurisdiksi nasional sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah laut Indonesia. 

"Seluruh satuan TNI yang terkait tetap siaga dan melakukan koordinasi dalam rangka menjamin stabilitas dan kepentingan nasional di wilayah perairan strategis tersebut," katanya.

Sementatra itu, media melaporkan AS mengirim kapal induk dari Laut Cina Selatan ke Timur Tengah saat konflik antara Israel dan Iran meningkat.

USS Nimitz dan kelompok penyerang kapal induknya berlayar ke arah barat dari Pasifik sebagai bagian dari peningkatan kekuatan militer AS secara menyeluruh.

Kantor Berita Irna melaporkan, Angkatan Laut AS mengirimkan kelompok penyerang kapal induk kedua ke Timur Tengah karena konflik antara Israel dan Iran mengancam akan lepas kendali.

Kapal induk USS Nimitz, bersama dengan sembilan skuadron udaranya, dan pasukan pengawal termasuk lima kapal perusak, meninggalkan Laut Cina Selatan untuk bergabung dengan kelompok penyerang USS Carl Vinson di Laut Arab, menurut beberapa laporan media.

Kapal bertenaga nuklir yang menua itu merupakan bagian dari peningkatan kekuatan senjata yang lebih luas yang telah menyebabkan puluhan pesawat pengisian bahan bakar Angkatan Udara AS dipindahkan ke Eropa, dua kapal perusak di Mediterania bergerak mendekati Israel, dan keluarga militer di pangkalan AS di Timur Tengah diberi izin untuk terbang pulang demi keselamatan mereka. (rl/red/Irna)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kapal Perang AS USS Nimitz Melintas Di Selat Malaka, Ini Penjelasan Puspen TNI

Trending Now

Iklan