SUARA NEGERI | BANDUNG — Sejak Bandara Husein Sastranegara Bandung ditutup oleh pemerintah pusat, jumlah Wisatawan yang bertandang ke Bandung turun drastis.
Tak hanya itu, pelaku UMKM di sektor kuliner juga terdampak. Bahkan sejumlah pengusaha hotel merasakan dampaknya dengan berkurangnya tingkat hunian dari 10 hingga 15 persen.
Walikota Bandung, Muhammad Farhan, berharap Bandara Husein Sastranegara dapat dibuka kembali.
Ia terus mendorong pemerintah pusat agar membuka kembali Bandara Husein Sastranegara.
Menurutnya, keberadaan bandara tersebut sangat vital bagi pemulihan ekonomi dan pariwisata Kota Bandung.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa kewenangan terkait operasional bandara berada sepenuhnya di tangan pemerintah pusat.
"Namun saya akan terus berjuang ke pemerintah pusat, berharap agar bandara bisa diaktifkan kembali guna mendorong pemulihan ekonomi dan pariwisata Bandung," kata dia, hari ini.
Semua, Bandara yang selama ini menjadi gerbang utama transportasi udara bagi Kota Bandung itu ditutup karena ingin menghidupkan Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat.
Akibatnya, banyak pengunjung dari luar yang tak lagi memilih Kota Bandung sebagai salah satu tujuan.
Beberapa pengelola hotel yang ditemui mengungkap okupansi hotel untuk kegiatan MICE turun dratis.
"Kalau dari data kami, rata-rata kami kehilangan 10 persen hingga 15 persen tamu dari luar. Baik itu, dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera dan beberapa daerah lainnya," kata salah seorang marcomm hotel bintang 4 di Kota Bandung.
Hal yang sama juga diakui Ketua Riung Priangan Arief Bonafianto yang membenarkan adanya keluhan dari pelaku usaha di bidang perhotelan.
"Benar kita kehilangan tamu antara 10-12 persen setiap bulannya. Bahkan tamu yang dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali hilang sama sekali," kata dia.
Tak bisa dipungkiri, begitu Bandara Husein Sastranegara ditutup, dampak pertama yang dirasakan adalah penurunan jumlah wisatawan domestik dan internasional yang datang ke Bandung.
Menurut Farhan, sebelumnya Bandara Husein mampu melayani hingga 4 juta penumpang setiap tahun, dan sekitar 20 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
Ia menyebutkan bahwa hilangnya arus kedatangan jutaan orang ke kota Bandung berarti kehilangan potensi besar bagi sektor ekonomi dan pariwisata.
"Empat juta orang yang dulu masuk ke Bandung setiap tahun, sekarang hilang. Itu kerugian nyata," ujarnya.
Farhan berharap pemerintah pusat segera mengambil langkah konkret untuk membuka kembali Bandara Husein Sastranegara, agar roda ekonomi dan pariwisata Kota Bandung bisa kembali berputar seperti sebelum pandemic.
Seperti diketahui dari total 19 penerbangan domestik di Bandara Husein Sastranegara, 12 di antaranya telah dipindahkan ke Bandara Kertajati. (*)