Pemdes Jurangmangu Ajak Warga Desa Turut Menghidupkan Monumen Jenderal Sudirman

SuaraNegeri.com
14 Desember 2022 | 23:49 WIB Last Updated 2022-12-14T16:49:18Z

SUARA NEGERI | PEMALANG — Pasca Terima Hibah Taman Monumen Jenderal Sudirman oleh Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan Kejuangan(BPK) 45 kabupaten Pemalang, pada Nopember lalu, Pemdes Jurangmangu terus mencari formula agar Taman tersebut segera berfungsi sebagai Obyek wisata berbasis Edukasi perjuangan Bangsa, sesuai keinginan PLT Bupati dan DHC-BPK 45 Kabupaten Pemalang.

Hibah berupa bangunan Taman Monumen Jenderal Sudirman oleh DHC BPK 45 kepada Desa Jurangmangu, diterima oleh Nurudin Kades setempat, dihadapan Forkopimda, Anggota DPRD dan jajaran Dinas terkait pemerintah kabupaten Pemalang, serta Forkompimca Pulosari, sejumlah Kepala Sekolah, Kades, Camat wilayah Pemalang selatan serta  Tamu undangan penting lainnya.


Ditemui di Kantor Balai Desa Jurangmangu, Budi Sekdes yang didaulat oleh Nurudin (Kades Jurangmangu), untuk menemui Pewarta menyampaikan, bahwa Hibah Monumen dari DHC- BPK 45 Kabupaten Pemalang, merupakan amanat yang harus dilaksanakan, seperti yang disampaikan oleh Bapak Mansur Hidayat selaku PLT Bupati dan H.Luruh Sayono ketua Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Pemalang, yang  menegaskan agar Monumen tersebut dijadikan obyek wisata berbasis edukasi perjuangan, guna mengobarkan semangat patriotisme bagi generasi muda, dalam mengisi kemerdekaan.

Selain mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak terkait. Pemdes Jurangmangu berkomitmen untuk menjalankan apa yang telah disampaikan sebelumnya oleh ketua DHC -BPK 45 dan PLT Bupati Pemalang.

Guna mewujudkan dan memaksimalkan fungsi tempat tersebut, Pemdes Jurangmangu membuka pintu seluas luasnya, bagi praktisi, pemerhati dan pelaku UMKM dalam dan luar desa, untuk bersama sama, menghidupkan Taman Monumen Jenderal Sudirman, menjadi Obyek wisata sejarah yang diminati wisatawan yang kemudian akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

"Selain Monumen, Kami juga sedang menyiapkan Destinasi wisata alam Dunhill dan Premium Camp yang keberadaan di hutan lereng gunung Slamet, silahkan kunjungi Desa Jurangmangu kecamatan Pulosari untuk mengobati rasa penasaran Anda," ajak Budi.

Sementara itu, H.Luruh Sayono Ketua DHC-BPK 45 Kabupaten Pemalang, saat dihubungi melalui  sambungan telepon awal Desember kemarin menyampaikan, "Satu satunya monumen perjuangan yang ada di kecamatan Pulosari, kami serahkan kepada Desa Jurangmangu dengan tujuan Simbol sejarah yang baru dibangun di atas Tanah Bondo Deso Jurangmangu itu, senantiasa terpelihara dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,".
 
Tokoh sepuh ini menerangkan, berdirinya monumen tersebut, sebagai salah satu penghargaan untuk mengenang  jasa para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran sehari penuh yang terjadi pada 8 Januari 1947 silam, saat pasukan Divisi Siliwangi beserta Tentara Srikandi dan pengungsi dalam perjalanan pulang ke Jawa Barat melalui jalan tikus, usai bertugas di Jogjakarta  (awal agresi militer Belanda ke 2), namun di perbatasan Desa Jurangmangu -  Karangsari tepatnya di Dukuh Waryan, pasukan Belanda mencegat dan membombardirnya. 

Dalam pertempuran itu, Laskar pemuda dari kecamatan Pulosari yang terkenal dengan Gerakan Pemuda Indonesia (Gerpindo) bergabung untuk menumpas penjajah, alhasil Belanda akhirnya terdesak akibat terlalu banyak korban luka dan meninggal.

"Akan tetapi, 13 orang Pejuang kita Gugur dalam peristiwa itu, yang kemudian dimakamkan ditempat kejadian," katanya.

Pemerintah setempat telah memindahkan jasad 10 pejuang ke Taman Makam Pahlawan Penggarit (Pemalang Kota). Sedangkan sisanya, oleh pihak DHC-BPK 45 kabupaten Pemalang masih terus mengupayakan agar jasadnya dipindah  ke tempat yang lebih layak (TMP).

Rangkuman Aksi Heroik pasukan Siliwangi bersama Gerpindo pimpinan Bp Pudjadi, oleh DHC-BPK 45 kabupaten Pemalang, telah tulis dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul," Pertempuran Dukuh Waryan Desa Karangsari".

Saat peletakan Batu pertama dan Saresehan kebangsaan  berthema "Monumen Perjuangan Merupakan Bukti Sejarah Tentang Jiwa Patriotik Rasa Nasionalisme Dan Bela Negara Untuk Kita, yang saat itu juga dihadiri keluarga pelaku sejarah dari Semarang, Kodam Siliwangi Jawa Barat atau yang mewakili, perwakilan Kodam Diponegoro Jawa Tengah, Mansur Hidayat (Delegasi Bupati Pemalang) serta sejumlah pejabat/tokoh terkait.

Dalam kesempatan itu, DHC-BPK 45 Kabupaten Pemalang membagikan buku karyanya secara gratis kepada seluruh peserta yang hadir dalam giat ini. (Himawan)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemdes Jurangmangu Ajak Warga Desa Turut Menghidupkan Monumen Jenderal Sudirman

Trending Now

Iklan