Warga Desa Gulung Menghilang dan Hingga Kini Belum Ditemukan

SuaraNegeri.com
01 Juni 2021 | 18:26 WIB Last Updated 2021-06-01T11:26:23Z

SUARA NEGERI ■ Bripka Emilius Johan, Bhabinkamtibmas Desa Nao, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan pencarian  Hubertus Hamun, Warga Kampung Welo, Desa Gulung, Kecamatan Satar Mese Utara yang menghilang sejak Jumat tanggal 21 Mei 2021.

Menurut informasi yang diperoleh, bahwa benar Hubertus Hamun (78) laki-laki, Warga Kampung Welo, Desa Gulung, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, telah meninggalkan rumah sejak Jumat tanggal 21 Mei 2021.

Upaya pencarian hingga Senin 31 Mei 2021,  sampai pukul 17.00 wita masih terus dilakukan, meski belum ketemu. 

Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo.,S.I.K., melalui Kabag Humas Polres Manggarai, Made Budi Harsa mengatakan, menurut keterangan saksi, Florianus Surhan, (31) anak bungsu korban, warga kampung Welo, Desa Gulung, Kecamatan Satar Mese Utara, menerangkan bahwa sejak Kamis, 20 Mei 2021, sekitar pukul 16.30 wita saksi bersama korban berada di kebun yang jaraknya kurang lebih 1  km dari rumah korban. 

Pada saat itu korban memindahkan sapi, sedangkan saksi memotong bambu. Saksi kemudian pulang ke rumah sedangkan korban masih di kebun memindahkan sapi.

Setelah sampai di Kampung Welo, saksi tidak langsung ke rumah melainkan singgah di rumah korban yang merupakan orang tua kandung saksi.

Tujuan saksi singgah dirumah korban untuk memasak nasi dan sayur karena istri korban atau ibu kandung saksi tidak bisa memasak karena mengalami sakit struk.

Saksi menunggu korban, namun hingga pukul 18.30 wita korban belum tiba sehingga saksi pulang ke rumahnya.

Pada Jumat 21 Mei 2021,saksi mendatangi rumah korban dan mendapati pintu dapur dan pintu rumah bagian belakang dalam keadaan terbuka. Saksi masuk kedalam rumah dan tidak menemukan korban.

Sementara saksi lainnya, Salome Sanur, (66) istri korban, warga Kampung Welo, Desa Gulung, Kecamatan Satar Mese Utara, menerangkan, bahwa Korban dan saksi tinggal berdua didalam rumah tersebut.

Korban dan saksi memiliki 7 orang anak, yang mana 6 (enam) orang anaknya merantau, sedangkan anak bungsunya Florianus Surhan tinggal dirumah sendiri.

Pada Kamis 20 Mei 2021, sekitar pukul 19.00 wita korban pulang kerumahnya setelah memindahkan sapi. Saat tiba di rumah, saksi menawarkan makan malam bersama korban namun korban menjawab bahwa korban masih kenyang. 

Karena korban tidak mau makan, maka saksi juga tidak jadi makan.

Setelah itu, saksi masuk ke kamarnya dan tidur sedangkan korban masuk ke kamar yang berhadapan dengan kamar saksi.

Saksi menerangkan bahwa baru malam itu korban tidak mau makan malam bersama saksi dan baru malam itu korban tidak tidur sekamar dengan saksi.

Pada Jumat 21 Mei 2021, Florianus Surhan, anak kandung korban mendatangi rumah korban dan menceritakan bahwa korban tidak berada didalam rumah dan pintu dapur serta pintu rumah bagian belakang dalam keadaan terbuka.

Saksi menerangkan bahwa biasanya korban setiap pagi memasak air untuk isi termos, sebelum berkebun atau keluar rumah, namun pagi itu surhan tidak melihat bekas api di dapur serta tidak ada air panas ditermos.

Upaya pencarian yang dilakukan oleh warga kampung Welo dan sekitarnya di tempat-tempat yang sering dilalui dan didatangi korban baik di hutan, kebun lainnya yang dilakukan dari Jumat 21 Mei 2021 sampai dengan hari ini, namun tidak membuahkan hasil, yaitu korban belum ditemukan.

Hingga diturunkan berita ini, upaya pencarian akan terus dilakukan guna mengetahui keberadaan korban.

■ Andhy
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Warga Desa Gulung Menghilang dan Hingga Kini Belum Ditemukan

Trending Now

Iklan