SUARA NEGERI | WONOSOBO — Sebagai sarana komunikasi sekaligus ajang silaturahmi H.Kholiq Idris yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dan asli Putra kota carica Wonosobo pada senin, 22 Desember 2025 menggelar pertemuan bertajuk "Sinergi Media dan Pemerintah dalam Penyampaian Informasi Publik" bertempat di Pibee Resto, Jolontoro, Wonosobo.
Acara ini menjadi ajang diskusi terbuka sekaligus refleksi penting mengenai peran strategis media serta pemerintah dalam membangun komunikasi publik yang sehat, transparan, dan bertanggung jawab.
Hadir dalam acara ini yakni Kesbangpol Wonosobo, Mahasiswa Unsiq Wonosobo, Perwakilan Kepala Desa Seluruh kecamatan yang di Wonosobo dan awak media dari berbagai media lokal kota Wonosobo, serta tamu undangan dari berbagai kalangan.
Tercipta Suasana diskusi yang penuh dengan kehangatan dan penuh antusias, serta sarat dengan masukan konstruktif.
Dalam sambutannya, Kholik Idris menegaskan bahwa keterbukaan informasi adalah pilar utama dalam demokrasi.
Menurutnya, peran media sangat vital sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Namun, untuk menghasilkan informasi yang objektif dan berimbang, dibutuhkan sinergi dan kemitraan yang sehat antara pers dan pemerintah.
"Media adalah mitra strategis pemerintah, bukan lawan. Namun media juga punya fungsi kontrol sosial yang harus dihormati. Maka dari itu, sinergi ini harus dibangun atas dasar saling percaya, profesionalisme, dan orientasi pada kepentingan publik," ungkap Kholik Idris.
"Literasi media terutama di kalangan mahasiswa dan generasi muda, agar tidak mudah terjebak dalam arus informasi hoaks atau provokatif yang dapat memecah belah masyarakat harus benar-benar tercipta di kabupaten Wonosobo yang kita cintai ini," tambahnya.
Agus Kristiyono hadir mewakili Kesbangpol Kabupaten Wonosobo dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan beberapa hal.
"Kami mewakili Kesbangpol Kabupaten Wonosobo sangat mendukung terhadap upaya penguatan kolaborasi antara media dan pemerintah. Kami menilai penyampaian informasi publik yang tepat dan cepat sangat penting, terutama dalam konteks menjaga kondusivitas daerah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Namun dalam penyampaian apapun bentuknya kusus untuk teman-teman media kami harapkan benar-benar berimbang, agar informasi yang diterima oleh masyarakat benar-benar berimbang. Saya mengajak kepada seluruh Kepala Desa untuk kompak jika di lapangan ada oknum yang mengaku wartawan padahal ternyata bukan dan hanya akan mencari-cari keuntungan untuk dirinya sendiri,” tambahnya.
Puluhan mahasiswa UNSIQ yang hadir juga turut memberikan perspektif kritis dan aspiratif dalam forum tersebut. Mereka menyoroti pentingnya ruang dialog yang terbuka antara pemerintah, pers, dan masyarakat sipil untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif, tanya jawab, dan harapan bersama agar kegiatan serupa terus digelar secara berkelanjutan untuk memperkuat peran media sebagai mitra strategis pembangunan dan pengawal demokrasi di daerah terutama di kabupaten Wonosobo. (NoerSobo)



