SUARA NEGERI | JAKARTA — Bersin saat membaca Al-Qur'an pada dasarnya adalah reaksi fisik alami dan tidak memiliki makna religius atau spiritual khusus di luar adab bersin umum dalam Islam.
Dalam Islam, bersin dipandang sebagai nikmat dari Allah SWT karena membantu mengeluarkan kuman dan menjaga kesehatan tubuh, serta melindungi otak. Oleh karena itu, bersin adalah hal yang disukai Allah.
Berikut adalah adab yang disunnahkan ketika bersin, baik saat membaca Al-Qur'an, shalat, atau dalam situasi lainnya:
Mengucapkan "Alhamdulillah": Orang yang bersin disunnahkan untuk segera mengucapkan "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) sebagai tanda syukur atas nikmat kesehatan tersebut.
Menutup Mulut dan Mengecilkan Suara: Disunnahkan untuk menutup mulut dan hidung dengan tangan, sapu tangan, atau tisu, serta berusaha mengecilkan suara bersin agar tidak mengganggu orang lain.
Mendoakan Orang yang Bersin (Tasymit): Jika ada orang lain yang mendengar Anda bersin (dan Anda mengucap alhamdulillah), disunnahkan bagi mereka untuk mendoakan dengan ucapan "Yarhamukallah" (Semoga Allah merahmatimu).
Membalas Doa: Orang yang didoakan (yarhamukallah) disunnahkan membalas dengan "Yahdikumullah wa yushlihu baalakum" (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).
Bersin tidak membatalkan bacaan Al-Qur'an atau shalat. Jika bersin terjadi saat shalat, Anda tetap mengucapkan Alhamdulillah secara lirih dan melanjutkan ibadah.
Jadi, tidak ada makna khusus atau pertanda gaib jika Anda bersin saat membaca Al-Qur'an; itu hanyalah fungsi tubuh yang normal, dan yang terpenting adalah menjalankan adab yang diajarkan dalam syariat.
Membaca Al-Qur'an adalah ibadah mulia yang tidak hanya melafalkan hurufnya secara benar sesuai kaidah tajwid (makhraj, panjang-pendek, dll), tapi juga melibatkan proses berpikir, memahami makna, dan menghayati kandungannya sebagai petunjuk hidup, yang dilakukan dengan perlahan (tartil) dan penuh kekhusyukan agar mendatangkan ketenangan hati dan pahala berlipat ganda, serta menjadi syafaat di akhirat. (gus)
