CLOSE ADS
CLOSE ADS

DPR RI Kecam Aksi Brutal Israel Hancurkan RS Indonesia di Gaza Utara

SuaraNegeri.com
09 Juni 2025 | 12:19 WIB Last Updated 2025-06-09T05:19:20Z

SUARA NEGERI ■ GAZA UTARA — Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan, mengecam aksi brutal yang dilakukan militer Israel terhadap rumah sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, Palestina.

Junico menyebut serangan itu sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan dan melanggar hukum humaniter internasional serta prinsip dasar kemanusiaan.

"Tindakan Israel itu mencerminkan pelanggaran terhadap hukum internasional dan peran negara-negara yang mengabdi untuk kemanusiaan," kata Junico kepada wartawan, pada Senin (9/6).


"Yang diserang bukan hanya bangunan, tapi juga keberadaan Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi solidaritas kemanusiaan lintas batas," imbuhnya.

Dalam pandangan Junico, RS Indonesia di Gaza dibangun dari sumbangan rakyat Indonesia dan dikelola para relawan dari MER-C. 

"Keberadaan RS Indonesia di Gaza sebagai simbol nyata kepedulian dan komitmen kemanusiaan terhadap perjuangan rakyat Palestina," tegas Junico.

Namun pada kenyataannya, rumah sakit justru menjadi sasaran serangan. Rumah sakit diserbu, relawan dipaksa keluar dan dunia kembali menyaksikan kejahatan perang tanpa konsekuensi.

TV Aljazeera melaporkan, RS Indonesia di Gaza rusak parah dan dipaksa tutup akibat kepungan dan serangan tentara Israel pada 18 Mei 2025. 

Akibat serangan ini, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) menyebutkan, militer Yahudi itu telah merusak berbagai fasilitas yang ada di RS Indonesia.

"Serangan Israel itu menimbulkan kerusakan struktural di RS Indonesia dan melemahkan layanan kesehatan," ungkap siaran MER-C. 

MER-C menjelaskan, kondisi rumah sakit tersebut menjadi memprihatinkan akibat serangan Israel.

MER-C pun melaporkan pasukan Israel mengosongkan RS secara paksa dan telah menghancurkan area sekitar rumah sakit terlebih dahulu dan meratakannya dengan tanah.  

Rumah Sakit Indonesia kini kosong dan tidak berfungsi lagi. Gaza Utara tidak memiliki rumah sakit lagi. Peralatan penting seperti tempat tidur ICU, monitor, mesin anestesi, lemari es, alat analisis otomatis, dan mesin sinar-X dipindahkan dari Rumah Sakit Indonesia.

Namun, beberapa barang penting, termasuk lemari pendingin rantai ultra-dingin, lemari pendingin bank darah, dan kromatografi ditemukan hancur dan tidak dapat diselamatkan.

Area di sekitar rumah sakit rusak parah, sehingga menimbulkan tantangan berat bagi pergerakan, memperlambat misi, dan meningkatkan paparan bahaya di lingkungan yang sudah tidak stabil.

WHO mendesak agar Rumah Sakit Indonesia dilindungi, namun faktanya tidak menyurutkan pasukan Yahudi mundur dari area RS Indonesia. (R/foto: Dok Hanan Balkhy)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPR RI Kecam Aksi Brutal Israel Hancurkan RS Indonesia di Gaza Utara

Trending Now

Iklan