SUARA NEGERI | SELAYAR — Ribuan masyarakat yang ada di pulau-pulau kawasan melaksanakan tradisi mandi safar atau pada umumnya tradisi mandi safar dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, pada Rabu, (13/9/2023) di Pulau Tarupa, Rajuni, Pasitallu dan Tambuna.
Ribuan orang tumpah ruah memenuhi bibir pantai untuk mengikuti ritual tahunan yaitu mandi Safar yang dilaksanakan oleh tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada pulau masing-masing. Baik itu laki-laki, perempuan, orang tua, anak-anak dan orang muda bahkan para pendatang dari desa-desa sekitar maupun dari luar desa akan turut serta dan turun ke pantai untuk melakukan tradisi tersebut.
Babinsa Desa Tarupa, Sersan Satu (Sertu) mengatakan bahwa sebagian masyarakat percaya, tradisi mandi safar tak hanya bertujuan sebagai cara membersihkan diri, namun juga sebagai sarana untuk menolak bala atau musibah dan menyucikan diri.
"Untuk masyarakat di Pulau Tarupa sendiri, pelaksanaan kegiatan tradisi mandi Safar dipusatkan di depan Masjid Nurul Huda dusun usun Tinabo, yang berada disebelah barat pulau Tarupa. Mendengarkan arahan atau panduan dari salah satu tokoh agama kemudian bersama-sama turun ke laut dan di bagi dua kelompok, yaitu kelompok perempuan dan laki-laki," jelas Sertu Batjo Raha.
Lanjut, Babinsa menambahkan pembagian kelompok ini agar tradisi mandi Safar ini berjalan dengan baik, aman dan lancar. Untuk kelompok perempuan turun di arah utara bagian kanan Masjid Nurul Huda dan kelompok laki-laki turun ke laut lewat arah selatan bagian kiri Masjid.
"Kedua kelompok berkumpul dan masing-masing kelompok menunjuk salah satu diantara kelompok tersebut untuk membaca doa sebelum membasahi diri. Setelah mandi Safar semua masyarakat naik ke halaman Masjid untuk makan bersama, selanjutnya masing-masing masyarakat dan tokoh adat serta aparat pemerintah desa kembali ke rumah untuk istirahat," ujar Batjo Raha. (Tim).
