Jelang Wukuf, Suhu di Arab Saudi Mencapai 43 Derajat celcius
2 menit baca
SUARA NEGERI | MAKKAH — Jutaan umat Muslim di seluruh dunia tengah melaksanakan ibadah haji 2025 dan salah satu perjalanan spiritual terpenting dalam agama Islam.
Haji diperkirakan akan berlangsung cukup lama, sambil menunggu konfirmasi dari komite pengamatan bulan resmi Arab Saudi.
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan kedua belas dalam kalender Islam, dan melibatkan serangkaian ritual yang dilakukan selama lima hingga enam hari.
Ibadah haji meliputi beberapa ritual penting:
Seperti Ihram: Jamaah haji memulai ibadahnya dengan memasuki kondisi suci rohani yang dikenal sebagai ihram. Ini termasuk mengenakan pakaian putih sederhana dan tidak melakukan tindakan tertentu seperti memotong rambut atau kuku, berdebat, dan melakukan hubungan seksual.
Tawaf dan Sai: Jamaah haji melakukan tujuh putaran berlawanan arah jarum jam mengelilingi Kakbah (tawaf), diikuti dengan berjalan tujuh kali di antara bukit Safa dan Marwa (sai).
Mina: Jamaah haji melakukan perjalanan ke Mina, kota tenda di luar Mekkah, dan menghabiskan malam dengan berdoa dan merenung.
Arafah: Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal sembilan Dzulhijjah, dianggap sebagai salah satu hari terpenting, bukan hanya dalam haji, tetapi juga dalam seluruh kalender Islam.
Sementara dikabarkan saat ini Suhu di Arafah diperkirakan akan sangat panas saat jamaah wukuf di Arafah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta jamaah haji tak keluar tenda kecuali keadaan darurat saat siang di Arafah.
"Kami mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia langsung menyampaikan pada kami pesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini," kata Hilman saat meninjau lokasi mabit di Mina, Arab Saudi.
Suhu di Arab Saudi hari ini mencapai 43 derajat celcius dan diprediksi terus berada di atas 40 derajat saat siang beberapa hari ke depan. Wukuf sendiri dimulai sejak matahari tergelincir atau usai dzuhur.
"Karena itu ada beberapa aturan baru yang nanti juga akan disampaikan lebih detail. Tapi di Arafah, yang pertama dijaga jamaah tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus karena memang kita harapkan jamaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya," kata dia.
Hilman mengatakan otoritas Saudi juga akan menyiapkan aturan detail terkait mabit di Mina dan lempar jumrah. Dia menyebut waktu melontar jumrah akan diatur secara detail agar jamaah Indonesia bisa nyaman.
"Dengan situasi tersebut, juga di Mina nanti secara detail akan disampaikan jadwal ketika mereka akan melakukan jumrah. Yang tentu saja ada berbagai modifikasi yang semua dilakukan demi keamanan dan keselamatan jamaah," ujar Hilman.
Wukuf bakal dilaksanakan pada 9 Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada 5 Juni. Setelah wukuf, jamaah akan bergerak ke Muzdalifah lalu ke Mina untuk mabit dan lempar jumrah. Jamaah haji rencananya digerakkan dari Arafah setelah magrib.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tenda wukuf di Arafah dan mabit di Mina telah dilengkapi AC dan kasur agar jamaah nyaman. Kulkas yang akan diisi air dingin juga telah disiapkan di lokasi wukuf serta mabit.
Sekadar gambaran, satu maktab saat ini ada yang 3.000 orang. Ada juga yang 4.000 dan 3.500 orang. Maktab terdiri atas benyak tenda.
Menurut Hilman rata-rata kapasitas tenda 350 orang jamaah. Ada juga yang 275 orang jamaah. (*)