SUARA NEGERI | Rumbai — Seorang istri di Pekanbaru dengan sukarela bantu melancarkan aksi suaminya yang akan perkosa seorang bocah dibawah umur. Si Istri yang berinisial SD ini bahkan membujuk korban dan merekam aksi bejad suaminya tersebut.
Rekaman itu yang kemudian digunakannya untuk mengancam korban, agar kembali mau melayani suaminya yang berinisial DS.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan membenarkan adanya tindak kriminal asusila tersebut diwilayahnya. Dia mengatakan, peristiwa suami yang perkosa bocah di bawah umur itu terjadi November 2021 lalu.
Awal mula kejadian tersebut terungkap adalah saat foto telanjang korban beredar dan ditunjukkan pada keluarganya.
“Keluarga korban ini awalnya melihat ada foto telanjang korban DA. Kemudian foto yang diterimanya itu ditanyakan kepada korban dan benar foto itu adalah DA (16),” kata Andrie.
Pelaku pemerkosa anak tersebut akhirnya mengaku kepada keluarga korban. Dia juga menceritakan aksi bejadnya dilakukan sebuah rumah kosong daerah Rumbai, Pekanbaru, Juli 2021 lalu.
Persetubuhan itu dilakukan DS dengan dibantu oleh istrinya, pengakuan tersebut membuat keluarga korban menjadi kaget.
Bahkan istrinya yang diketahui membujuk korban untuk melayani suaminya di sebuah rumah yang kosong.
“Sebelum membawa korban, suami SD ini sudah nunggu di rumah tersebut. Bahkan saat melakukan persetubuhan itu direkam dengan menggunakan camera HP,” imbuh Andrie.
Rekaman video itulah yang dijadikan SD alat untuk mengancam korban. Di mana jika tidak mau melayani lagi video bakal disebar ke keluarganya.
“Istri pelaku ngancam akan menyebarkan video tersebut apabila korban tidak mau lagi melayani suaminya. Bahkan DA yang bilang akan menceritakan persetubuhan tersebut kepada keluarga korban,” katanya.
Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung menangkap istri pelaku yang bantu suaminya perkosa bocah. Tak lama kemudian seluruh pelaku ditangkap, termasuk suaminya.
“Pelaku kita tangkap 13 Juli kemarin di daerah Agam, Sumatera Barat. Kalau istrinya sudah lebih dulu kita tangkap dan sudah tahap II di Kejaksaan,” kata Andrie. (JPNN/Ant)
